Islamophobia Framing Dikembangkan Barat

KOL I/// SEMENTARA ITU/// Natalius Pigai

JAKARTA— Label negatif yang kerap disematkan kepada umat Islam seperti intoleran, radikal, ekstrimis, dan teroris merupakan framing negatif yang dikembangkan oleh dunia barat dan pemerintah. Label negatif itu disematkan dengan tujuan justifikasi tindakan mempersempit ruang gerak perjuangan Islam.

Demikian disampaikan tokoh nasional asal Papua, Natalius Pigai dalam keterangannya, Selasa (8/1).
Menurut mantan komisioner Komnas HAM itu, selama ini kita selalu menjauh dan jaga jarak dengan umat Islam. “Kami telah lama tersandera dengan alam pikir phobia Islam yang didesain dunia barat tentang Islam,” ujar Pigai.

Bacaan Lainnya

Karena itu, lanjut dia, langkah awal yang harus dilakukan agar Islamophobia tidak bercokol dan mengidap warga negara adalah merubah pola pikir atau mindset. “Perjuangan kita adalah bagaimana memukul otaknya. Yang harus pertama kali dipukul oleh rakyat adalah cara pikirnya, cara berbicara dan ekspresi pemikirannya,” tegas Pigai.

Pigai menambahkan, pola pikir dinilai sangat menentukan langkah seseorang dalam berbuat sesuatu. “Karena tindakan mereka merupakan perwujudan dari cara berfikirnya,” demikian Pigai.

Seorang sastrawan tersohor asal Indonesia, Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan, seorang terpelajar, harus sudah adil sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan.

 

(rus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *