Emil Tak Khawatir Ditinggal Parpol

SUKABUMI— Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan tidak akan khawatir ditinggalkan oleh partai yang saat ini mengusung di Pilgub 2018 mendatang.

Lantaran saat ini Ridwan Kamil terus meningkatkan komunikasi dengan partai pengusungnya untuk menentukan calon pendampingnya.

Bacaan Lainnya

“Saya terus komunikasikan, problemnya tidak semua partai setuju dengan calon yang diusung partai lain. Makanya saya terus berkomunikasi. Kunci politik mah komunikasi,” ujar Ridwan Kamil usai cara Meet and Greet Ridwan Kamil dengan sejumlah elemen masyarakat Kota/Kabupaten Sukabumi dan Bogor di salah satu cafe di Kota Bandung, Jumat (8/12).

Adapun saat ini akan mengadakan konvensi dalam menentukan pendamping dirinya, kata Emil proses konvensi itu bukan untuk memilih satu nama.

Tapi untuk memberikan input masukan kepada Emil tentang nama-nama calon yang menjadi Wakil Gubernur.

“Konvensi itu untuk memusyawarahkan mewawancara, yang hasilnya dijadikan input kesaya. Supaya saya mengambil keputusan dan masukan masukan itu lebih memadai dan lengkap,” jelasnya.

Ditambahkan Emil, rencana untuk mendapatkan calon pendamping dirinya itu ditargetkan pada 16 Desember 2017 ini.

Sekitar empat atau lima orang yang disodorkan kepada dirinya dari partai pengusung diantaranya Uu Ruzhanul Ulum (Bupati Tasikmalaya), Daniel Mutaqien (fungsionaris Partai Golkar), Saan Mustopa (Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat), Syaiful Huda (Ketua DPW PKB Jawa Barat) dan Maman Imanulhaq (Anggota DPR RI Fraksi PKB).

“Diakhir bulan ini kira-kira pada tanggal 16 Desember,” ucapnya.

Kriteria calon Wakil Gubernur pilihan Emil ada tiga poin diantaranya mempunyai nilai kepemimpinan, nilai elektabilitas dan hadirnya rasa chemistry atau rasa hubungan cocok antara dirinya dan calon wakilnya.

“Saya juga nanti akan menerima opini-opini dari tokoh Jabar yang akan mewawancarai mereka,” ujarnya.

Soal dari unsur agamis atau nasionalis yang nanti akan jadi wakilnya. Emil menyerahkan sepenuhnya kepada hasil konvensi.

Terpenting, kriteria nilai elektabilitas dan rasa chemistry dengan calon pendampingnya yang jadi acuan di konvensi calon wakil gubernurnya nanti.

“Mau dari nasionalis atau kalangan agamis, saya siap saja. Tapi tentu saya pun sudah punya pilihan, siapa calon pendamping saya,”pungkasnya. (*/bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *