BANDUNG— Memasuki masa kampanye, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat sampai hari ini terus berkoordinasi dengan Bawaslu Kab/Kota terkait dugaan laporan pelanggaran yang terjadi di lapangan. Komisioner Bawaslu Jabar Abdullah, saat di temui di kantornya mengatakan sampai saat ini belum ada laporan yang masuk kepada Bawaslu terkait kecurangan-kecurangan yang terjadi di daerah Jabar.
“Namun di beberapa daerah saat ini saya lihat sudah mulai, terutama terkait dengan pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang tidak sesuai dengan prosedur,” kata Abdullah.
Sebelumnya Bawaslu konsen melakukan pengawasan berkaitan dengan laporan dana kampanye, dan telah memberikan peringatan kepada peserta politik yang telat menyerahkan laporan awal dana kampanye. Termasuk Bawaslu pun akan terus melakukan sosialisasi berkenaan dengan zona merah atau tempat yang tidak boleh dilakukan kampanye.
“Penting sekali kita ingatkan kepada partai politik mengenai larangan yang menjadi tempat untuk berkampanye seperti tempat ibadah, kawasan pendidikan, rumah sakit dan lain sebagainya,” tegasnya.
Selain menindak alat peraga kampanye dan tempat yang di larang untuk berkampanye, Bawaslu juga akan menindak peserta pemilu dan partai politik yang berkampanye menggunakan konten isu SARA.
(aga)
