SUKABUMI – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, KH. Ujang Hamdun, akhirnya angkat bicara terkait dirinya yang ramai menjadi perbincangan dan digadang-gadang untuk maju meramaikan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi yang rencananya akan diselenggarakan pada 27 November 2024 nanti.
Tokoh agama yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Al-Rahimiyah, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ini, membantah bahwa dirinya akan maju sebagai Bupati ataupun Wakil Bupati Sukabumi pada Pilkada tahun ini.
Klarifikasi ini, secara tegas ia sampaikan pasca dirinya melakukan kunjungan kepada sejumlah tokoh politik nasional. Salah satunya, pertemuan dengan Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu di kantor DPP PKS, tepatnya di Jalan TB Simatupang, Nomor 82, Jakarta Selatan pada Selasa (30/07) lalu.
Terlebih lagi, saat ini dirinya tengah ramai menjadi buah bibir di kalangan dunia politik, bahwa kunjungan KH. Ujang Hamdun ke Presiden PKS ini, sebagai upaya untuk menjegal pengusungan Bakal Calon Bupati Sukabumi, Iyos Soemantri oleh DPP PKS. Bahkan, di media sosial foto KH. Ujang Hamdun ramai telah disandingkan dengan salah satu calon Bupati Sukabumi. Yakni Asep Japar.
“Terkait dengan pertemuan kemarin saya dengan Pak Ustad Syaikhu, tidak ada kepentingan politik. Itu pertemuan rutin dan sering kali kami lakukan. Jadi, pertemuan saya dengan Pak Ustadz Syaikhu itu merupakan pertemuan antara hubungan seorang orang tua dengan anak atau seorang kakak dengan adik, tapi dalam posisi hari itu, saya lebih posisi antara guru dan murid,” kata KH. Ujang Hamdun kepada Radar Sukabumi pada Minggu (04/08).
Saat pertemuan ia bersama Presiden PKS pada pekan lalu, ia telah membahas terkait seputaran keagamaan, kemasyarakatan dan membahas tentang gerakan-gerakan dakwah. Bahkan, dirinya mengaku telah banyak mendapatkan pituah atau nasihat baik dari Ahmad Syaikhu, terutama dalam peran hidup dan kehidupan, untuk bagaimana harus bisa bermanfaat bagi umat. “Dan diantara tugas-tugas kita. Jadi, kalau beliau lebih kepada pelayan rakyat, kalau saya khodimul ummah atau pelayan umat,” tukasnya.
“Jadi, terkait dengan foto yang beredar itu di lapangan, (foto KH.Ujang Hamdun dan Presiden PKS), bahwa itu bukan masalah politik, kita tidak ada sedikit pun obrolan politik, tapi lebih ke urusan keagamaan saja,” timpalnya.