UTBK-SBMPTN Diduga Ada Kecurangan

ILUSTRASI: Peserta mengikuti UTBK SBMPTN 2022.
ILUSTRASI: Peserta mengikuti UTBK SBMPTN 2022.

JAKARTA – Tiga hari menjelang pengumuman hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), media sosial digegerkan dengan dugaan kecurangan saat tes berlangsung. Sejumlah peserta diduga menyebarkan soal ujian melalui grup khusus.

Kasus dugaan kecurangan ini mencuat ke publik setelah akun Twitter @Chanecha022 mengunggah cuitan berisi link grup Telegram yang di dalamnya membagikan foto-foto soal ujian. Dia mengaku mendapatkan info tersebut dari salah satu grup belajar di aplikasi kirim pesan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Sedih banget, sudah belajar serius masih bisa ya ada yang curang,” cuitnya.

Dari link tersebut diketahui, ada sejumlah nama yang diduga sebagai peserta yang memfoto soal-soal UTBK. Padahal, handphone dilarang dibawa saat ujian. Cuitan mengenai kecurangan itu juga sempat diunggah akun @sbmptnfess, yang langsung ramai dan menjadi trending topic akhir pekan lalu.

Beragam respons pun mampir di unggahan tersebut. Bahkan, ada yang menyarankan agar pengumuman ditunda hingga kasus itu diselesaikan.

Pemilik akun @kiyyowow, misalnya. Peserta yang mengambil jurusan PGSD dan pendidikan bahasa Jepang di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada UTBK-SBMPTN 2022 itu merasa kesal dan marah atas kejadian tersebut. Sebab, dia sudah belajar mati-matian untuk lolos. Namun, banyak kecurangan yang terjadi.

Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi Prasetyo Widyobroto tidak banyak merespons. Dia hanya menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

“Ada orang yang tidak bertanggung jawab sengaja gembar-gemborkan demi kepentingan yang lain. Nanti, saat jumpa pers pengumuman SBMPTN pada 23 Juni, dijelaskan,” ujarnya.

Modus kecurangan saat UTBK memang bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, empat peserta UTBK di pusat UTBK Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terindikasi melakukan kecurangan pada Mei lalu. Mereka ketahuan membawa alat bantu dengar seolah penyintas tunarungu. Padahal, alat tersebut dipakai untuk berkomunikasi dengan orang di luar ruangan. Lalu, pada 2021, LTMPT mendiskualifikasi 313 peserta UTBK karena terbukti curang. (wan/mia/c14/oni)

Pos terkait