PGSD Universitas Nusa Putra Workshop Stress Management

PGSD Universitas Nusa Putra
PGSD Universitas Nusa Putra

SUKABUMI – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nusa Putra (UNP) di Sukabumi konsisten terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam mencetak lulusan berkualitas salah satunya dengan menggelar workshop

“Stress Management Diagnosa Penyebab, Penanganan dan Pengobatan” di aula UNP Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis (11/5).

Bacaan Lainnya

Workshop tersebut dibuka langsung oleh Kaprodi PGSD Universitas Nusa Putra, Utomo dan open speech Kepela Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari dengan menghadirkan narasumber dr. Chang Jin Young dokter Spesialis Kejiwaan dan moderator Teofilus Ardian Hopeman sebagai Dosen PGSD UNP.

Dosen PGSD Universitas Nusa Putra yang juga memandu acara ini, Teofilus Ardian Hopeman mengatakan kegiatan ini merupakan wujud persembahan Prodi PGSD Universitas Nusa Putra untuk membantu kesejahteraan guru.

Menurutnya, kesejahteraan tersebut sangat penting agar guru dapat memberikan yang terbaik saat mengajar di kelas. Untuk itu menurutnya sangat penting mengetahui kesehatan mental dan cara penanganannya tersebut.

” Tentu ini sangat penting juga diketahui oleh mahasiswa kami terutama yang nantinya mereka lulus menjadi seorang guru mengingat mahasiswa PGSD memiliki tugas-tugas yang cukup banyak jadi ini langkah prodi untuk mengantisipasi agar mereka bisa menanggulangi strees mereka memalui workshop management stress ini salah satunya disini dibahas juga tentang self teraphy,” ucapnya.

Adapun ia menambahkan, setelah mendapat ilmu tentang self teraphy ketika mereka nanti menjadi guru mereka bisa memberikan teraphy untuk siswa-siswi mereka ketika berada di dalam kelas, ketika mereka sedang mengalami masalah atau mereka mengalami penolakan dari orang tuanya guru bisa melakukan teraphy atau healing treatmen kepada siswa.

Workshop tersebut bukan hanya diikuti mahasiwa PGSD tetapi juga dihadiri oleh para guru PAUD, SD serta masyarakat umum. Sehingga diharapkan dengan kegiatan ini mahasiswa atau masyarakat pada umumnya dapat memahami bagaimana mereka bisa mengeola stress mereka, melalu self teraphy sebelum mereka mengunjungi psikiater atau dokter kejiwaan.

” Targetnya dari kegiatan ini seluruh peserta dapat melakukan treatmen kepada diri mereka sendiri yang mana mereka bisa mengatasi sendiri serta mencari solusi terbaik terlebih dahulu untuk dapat mengobati dan mencegah stres, mereka itu berkembang menjad stres yang lebih tinggi lagi atau penyakit psikosomatis,” tegasnya.

Sementara itu, bagi dr. Chang Jin Young sebagai pembicara workshop ini menyampaikan pentingnya managemen stres bagi pendidik l, sumber stres, tips menghadapi murid saat sedang stres, serta manfaat dari self theraphy.

” Sangat penting untuk diketahui, terutama bagi tenaga pendidik atau masyarakat umum, untuk sekarang ini stres ini kan sangat mudah terjadi pada usia lebih muda, salah satunya mungkin karena pengalaman hidup masih sedikit sehingga meeka tidak tahu caranya menghadapi stres tersebut yang akhirnya ditakutkan kondisi terburuk bisa menyebabkan penyakit mental,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, dokter Chang juga sangat menyangkan penyakit mental di Indonesia masih dipandang negatif dan aib oleh masyarakat padahal menurutnya penyakit stres bisa sembuh dengan teraphy dan juga minum obat.

Untuk itu, ia berharap dengan diadakannya workshop ini stigma tentang penyakit mental ini tidak dipandang sebelah mata dan masyarakat bisa lebih aware tehadap lingkungan mengenai penyakit mental.

“Ada tahapan sebenarnya kapan kita harus ke psikiater pertama saat kita tidak bisa membedakan tigas pekerjaan dengan di rumah, kemudian ketika tiga fngsional kita sudah mulai menurun seperti fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi merawat diri seperti contohnya tidak mau mandi, ganti baju atau tidak mau merawat diri itu sebaiknya harus segera ke psikiater,” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait