Universitas BSI Hadirkan Guru Besar Ilmu Komputer Diskusi Pengembangan Kurikulum MBKM

Universitas BSI Hadirkan Guru Besar

SUKABUMI – Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar workshop pengembangan kurikulum pendidikan berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama pakar dibidang Pendidikan Prof Achmad Benny Mutiara, Senin (30/8).

Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui zoom ini dipandu oleh Erika Mutiara dan dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas BSI, Mochamad Wahyudi.

Bacaan Lainnya

Wahyudi menyampaikan bahwa kurikulum MBKM ini akan segera diterapkan di Universitas BSI pada awal semester genap.

“Pada Januari 2022 Universitas BSI akan mewajibkan kurikulum tersebut, khususnya di Fakultas Teknik dan Informatika (FTI),” tutur Wahyudi, Senin (30/8).

Ia menyebutkan, hibah kurikulum MBKM yang telah diterima oleh prodi Ilmu Komputer Universitas BSI Kampus Sukabumi tempo lalu akan diterapkan di Universitas BSI pada perkuliahan ganjil tahun akademik 2021/2022.

“Selain itu, akan menjadi kurikulum wajib untuk diimplementasikan pada januari 2022 dalam memfasilitasi program MBKM yang diikuti oleh mahasiswa. Hal ini menjadi perhatian bagi para Kaprodi mengarahkan ke arah mana alur prodi yang ada di FTI,” ujarnya.

Sementara itu, Benny dalam paparannya menyampaikan perencanaan dan pengembangan kurikulum MBKM yang di buat oleh prodi Ilmu Komputer Universitas BSI Kampus Sukabumi.

“Kurikulumnya udah cukup bagus, tinggal menambahkan dan sedikit disempurnakan terlebih dibagian CPL. Sebab harus diukur beban yang akan diemban mahasiswa sebelum dituangkan dalam RPS,” ungkap Benny, Senin (30/8).

Benny juga menyoroti terkait program MBKM ini, ia berpesan jangan sampai program MBKM menjadi salah kaprah.

“MBKM bukan berarti mahasiswa bebas memilih semua matakuliah di kampus luar. Jangan sampai mahasiswa malah memilih matakuliah yang sama di kampus lain. Namun, pastikan mahasiswa bisa memilih matakuliah yang tidak ada di Universitas BSI dan bisa belajar di kampus lain,” terangnya.

Menurutnya, kampus tidak berhak memaksakan mahasiswa untuk mengikuti program MBKM. Namun, kampus wajib memberikan fasilitas untuk kegiatan MBKM.

“Kita wajib untuk memfasilitasi kegiatan MBKM, tapi kita tidak boleh mamaksa mahasiswa ikut MBKM,” tukasnya.

Salah satu perserta pada workshop pengembangan kurikulum MBKM, Dewi Ayu Nur mengungkapkan bahwa program ini memberikan manfaat dan pengalaman bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus secara langsung.

“Namun, menurut saya juga menyulitkan bagi kaprodi dalam menentukan pola terkait konversi nilai matakuliah bagi mahasiswa yang mengikuti Program MBKM,” ungkap Dewi, Senin (30/8).

Ia mengatakan, saat ini prodi sedang mencari pola yang menjadi kendala terkait konversi matakuliah bagi mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Beberapa program MBKM berbeda CPLnya dengan yang ada prodi.

“Semoga Kurikulum yang dirancang oleh prodi Ilmu Komputer Universitas BSI Kampus Sukabumi bisa menjadi role model bagi semua prodi yang ada di Universitas BSI dalam penerapan kurikulum MBKM,” tandasnya. (*/wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *