Rangsang Motorik ABK

KELAS KREASI: Christine Putri Jayanti Halim menyelesaikan mozaiknya didampingi Fransiska Sri Setyowati.

SURABAYA, RADARSUKABUMI.com – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengasah saraf anak berkebutuhan khusus (ABK). Salah satunya, membuat lukisan mozaik dari kain batik bekas. Itu terlihat di Oval Atrium Ciputra World Mall, baru-baru ini.

Puluhan peserta, baik siswa maupun guru, berkesempatan mengikuti kelas kreasi untuk membuat mozaik dari kain batik bekas. ”Ini dalam rangka event Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival,” ucap Fransiska Sri Setyowati, mentor mozaik batik dari sekolah musik dan bahasa inklusi Sforzando, Pondok Candra.

Watie, sapaan akrabnya, menuturkan, ide lukisan mozaik dari kain batik bekas itu berawal dari seringnya melihat anak autis yang bermain puzzle. ”Kalau bikin lukisan mozaik kan seperti puzzle. Sama-sama melatih kreativitas dan hasilnya bisa dinikmati semua orang,” ulasnya.

Dalam prosesnya, Watie membuat pola. Pola tersebut harus ditutupi kain batik yang dikumpulkannya dari penjahit. Dia menjelaskan, cara tersebut melatih saraf motorik dan daya kreativitas ABK,” ungkapnya.

Salah seorang peserta difabel yang mengikuti event tersebut adalah C hristine Putri Jayanti Halim. Gadis 17 tahun itu terlihat sangat semangat dan telaten
untuk mengikuti arahan Watie.

(omy/c12/tia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *