Perpustakaan SMAN 2 Kota Sukabumi Terakreditasi A

Perpustakaan Smanda Sukabumi mendapat penghargaan tertinggi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional dengan predikat A.

SUKABUMI – Meski sedang masa pandemi Covid-19, bukan berarti prestasi sekolah harus menurun. Baru-baru ini kabar gembira datang dari SMAN 2 (Smanda) Sukabumi.

Perpustakaan sekolah ini mendapat penghargaan tertinggi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional dengan predikat A, setelah sebelumnya perpustakaan tersebut pernah menjadi perpustakaan SMA terbaik se-Jawa Barat (Jabar), dan baru pada 2019 Smanda berhasil menduduki peringkat ke-5 tingkat nasional.

Bacaan Lainnya

“Ini menjadi prestasi yang luar biasa, di masa pandemi Smanda tetap menunjukan prestasinya, berkat akreditasi ini perpustakaan kami pun bisa bersanding dengan dua kampus negeri ternama seperti UPI dan ITB,” tutur Kepala SMAN 2 Sukabumi Ceng Mamad kepada Radar Sukabumi, Jumat (12/6).

Kesuksesan mendapat predikat A bukan tidak beralasan. Sebab, di Smanda perpustakaan bukan hanya berfungsi sebagai sarana pendukung pendidikan.

Namun lebih dari itu, perpustakaan merupakan jantung sekolah. Selain itu, menurut Ceng, perpustakaan itu harus menjadi bagian integral yang mewarnai kehidupan akademik dan pengembangan keilmuan di sekolah atau di kampus.

Mantan Kepala SMAN 3 Sukabumi itu mengatakan, ada beberapa keunggulan atau program yang diterapkan di perpustakaan SMAN 2 Sukabumi diantaranya Gerakan Pengembangan Gerakan Budaya Baca dengan moto Gatotkaca yang artinya gagal total kalau ga baca, mulai dari pembentukan pustakawan pelajar, penyediaan pojok baca, saung baca, pohon literasi (Pohon geulis) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Selain Gatotkaca, program lain yang diunggulkan adalah adanya inovasi pelayanan Bibliotherapy, yaitu pelayanan therapy yang diberikan kepada para siswa yang mengalami permasalahan pembelajaran melalaui bantuan pusakawan.

Di mana pustakawan menyedian berbagai buku, baik buku pelajaran atau buku lainnya sehingga bisa membantu memecahkan masalah pembelajaran siswa. Pelayanan ini dilakukan bekerjasama dengan guru BK, wali kelas dan guru mata pelajaran.

“Karena masalah siswa itu yang lebih tahu wali kelas atau guru BK, sedangkan pustakawan mencoba memberikan solusi atas permasalahan siswa dengan pendekatan buku,” terangnya.

Keunggulan lain, pihaknya mengembangkan literasi digital, yaitu penamaan tanam-tanaman yang ada di sekolah secara digital melalui aplikasi QR Code. Program ini merupakan kerjasama antara pustakawan pelajar dan guru Biologi. Saat ini Smanda juga telah menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam pengembangan perpustakaan, baik itu dengan dunia kampus atau instansi lainnya.

Ke depan, Perpustakaan SMAN 2 Sukabumi akan terus fokus pada pengembangan fasilitas terrutama gedung perpustakaan yang sudah tidak memadai, baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

Ia juga berharap tahun depan sekolah bisa mendapatkan dana untuk pembangunan gedung Perpustakaan SMAN 2. Pihaknya ingin menjadikan perpustakaan sebagai bagian integral yang mewarnai seluruh kegiatan pengembangan ilmu di sekolah.

“Alhamdulillah semenjak SMAN 2 bertekad mengikuti akreditasi ini, sudah mendapat dukungan dan fasilitas dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota dan Provinsi Jabar, kita mengikuti proses akreditasi.

Kita fokus pada penyediaan atau pengumpulan bukti-bukti pelayanan perpustakaan sesuai dengan standar yang diminta. Alhamdulillah bersama dengan sembilan perpustakaan yang ada di Jabar kita mendapatkan akreditasi A,” tutupnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *