Perhatian Pemerintah Terhadap Pendidikan Masih Rendah

JAKARTA – Tokoh nasional yang juga ekonom senior Rizal Ramli berpidato pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus 2018 yang dihadiri sekitar 700 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, di aula kampus, Bandung, Jawa Barat (Jabar), akhir pekan lalu.

Pengenalan kehidupan kampus diikuti 700 mahasiswa baru. Acara tahunan itu juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Atang Hermawan, moderator Horas Djulius, Ketua IKA Unpas Subur Dwiyono.

Bacaan Lainnya

Rizal Ramli menyampaikan materi tentang “Profesionalisme, Peluang dan Tantangan dalam Menghadapi Permasalahan Ekonomi Indonesia”. Di awal materinya, RR biasa disapa, mengaku kagum dengan perkembangan kampus Unpas, dibanding ketika dia kuliah di ITB dulu.

“Tahun 1977 Unpas masih sedikit mahasiswanya, sekarang jumlah mahasiswanya mengalahkan ITB dan Unpad, dengan beberapa kampus yang terpisah di beberapa tempat,” kata RR.

Di samping memuji, RR juga menyayangkan perhatian pemerintah terhadap pendidikan walaupun 20 persen anggaran pendidikan yakni sebanyak Rp440 triliun, tetapi tidak memperlihatkan hasil. Rating perguruan tinggi Indonesia masih di level 62 dari 72 negara, sementara Vietnam yang negara hancur karena perang sudah berada di level delapan.

Dia mengakui pemuda-pemudi Indonesa cerdas-cerdas, jika sekolah di luar negeri banyak yang memperoleh predikat summa cumlaude, namun di Indonesia sendiri pendidikan tetap tertinggal karena tidak dibiasakan untuk berkompetisi.

Menurutnya, harus disediakan sebanyak Rp20 triliun untuk melakukan berbagai kompetisi baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional untuk berbagai disiplin ilmu dan hobi, pemenang disediakan hadiah beasiswa.

“Ini akan memacu para pelajar dan mahasiswa untuk berkompetisi, budaya kompetisi ini akan melahirkan keunggulan dan disiplin,” ujar RR.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu juga menyampaikan, baik pendidikan, sosial dan politik sama saja harus ditanamkan budaya kompetisi secara teratur dan baik.

Tidak seperti sekarang di politik banyak noise alias kebisingannya, paslon menyewa buzzer yang terjadi adalah caci maki, saling menjatuhkan dan menjelekan lawan.

“Seharusnya adalah berkompetisi dalam gagasan dan konsep mau apa dan bagaimana mengatasi persoalan bangsa, rakyat disajikan musik yang indah dalam berkompetisi secara sehat memunculkan pemimpin dalam proses pemilu, bukan malah kebisingan,” terang RR.

Dari orasi RR sekitar satu jam, diselingi applaus dari para mahasiswa, diakhiri pertanyaan dari para mahasiswa baru. Luar biasa, walapun mahasiswa baru pertanyaan mereka berkualitas dan terarah, RR terlihat bahagia mendengar pertanyaan mereka, dan juga tidak segan-segan memberikan kiat sukses 4 G, god willing, gesit otak, gesit tangan dan gesit gaul, dimana salah satu dipunyai akan sukses dan jika empat empatnya mahasiswa bisa menjadi apa saja yang diinginkan. Acara diakhiri dengan menyanyi lagu “Halo-halo Bandung” yang langsung dipimpin oleh Rizal Ramli dan diakhiri foto bersama.

 

(rus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *