Pendaftaran di Universitas Brawijaya Mahal Banget

dok.JPNN.com ILUSTRASI: Mahasiswa.

MALANG, RADARSUKABUMI.com – Tahapan seleksi calon mahasiswa baru jalur mandiri di Universitas Brawijaya (UB) yang dimulai Senin (15/7), berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu hanya menggunakan nilai hasil ujian SBMPTN, sekarang ujian dilakukan secara tulis seperti seleksi dua tahun sebelumnya. Selain itu, biaya pendaftaran juga melejit, dari semula Rp300 ribu menjadi Rp500 ribu hingga Rp750 ribu.

Rektor UB Nuhfil Hanani menyatakan, perubahan regulasi dilakukan karena dari pengalaman tahun lalu, cukup banyak pendaftar yang lolos namun tidak mendaftar ulang. Bahkan angkanya mencapai 15 persen dari total keseluruhan calon mahasiswa yang diterima. ”Karena itu, tahun ini kembali menjadi ujian tulis,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Menanggapi kenaikan biaya pendaftaran, Nuhfil menyatakan bahwa seleksi mandiri memang tidak ada subsidi dari pemerintah seperti pada SNMPTN maupun SBMPTN. ”Dengan menaikkan biaya seperti ini, mereka menjadi terseleksi dengan baik mana yang serius dan tidak, mereka juga akan berpikir ulang untuk tidak mengambil jurusan yang sudah diterima,” terangnya.

Aulanni’am, Wakil Rektor Bidang Akademik UB, menambahkan, saat ini terdapat 13.073 peserta yang mengikuti seleksi jalur mandiri. Yakni terdiri dari, peserta saintek sebanyak 7.371 orang, soshum 5.416 orang, dan campuran 286 orang.

Sementara itu, kuota jalur mandiri ditetapkan sebanyak 3.395 yang terbagi dalam 75 prodi, lima di antaranya prodi program studi di luar kampus (PSDKU) UB Kediri. ”Untuk saintek, peminat terbanyak pada prodi pendidikan dokter. Sedangkan soshum pada prodi ilmu hukum,” terangnya.

Dia menambahkan, meningkatnya kuota selma tahun ini adalah karena ada empat prodi baru yang terakreditasi A. Sehingga empat prodi tersebut menambah kuota penerimaan pada jalur mandiri. ”Salah satunya adalah dari PSDKU kami yang ada di Kediri,” terangnya.

Sementara itu, biaya pendaftaran tahun lalu untuk semua prodi Rp 300 ribu. Tahun ini, calon mahasiswa baru untuk saintek dan soshum harus membayar Rp500 ribu. Sedangkan untuk ilmu pengetahuan campuran (IPC) sebesar Rp750 ribu.

”Kebijakan menaikkan biaya selma ini juga untuk menekan jumlah peserta yang sudah diterima tapi tidak melakukan daftar ulang,” terangnya.

(nr4/c1/nay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *