Cegah Cedera saat Anak Rawat Inap

TANGGAPI KELUHAN: Tiga mahasiswa keperawatan UM Surabaya menunjukkan cara kerja sarang infus.

SURABAYA, RADARSUKABUMI.com – Pasien anak sering kali banyak tingkah saat diinfus. Tidak tertutup kemungkinan anak mengalami cedera akibat tonjolan pada infus set. Karena itu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya berinovasi membuat sarang infus (sarung tangan infus).

Mereka adalah Putri Lisdiyanti, Finka Yuanita, Fatma Aula Nursyifa, dan Riskiyatul Mutamimah. Mahasiswa S-1 keperawatan itu menciptakan sarang infus untuk pasien anak-anak. Selain lebih aman, desain sarung tangan infus tersebut bergambar tokoh-tokoh wayang.

Putri menyatakan, ide tersebut berawal dari keluhan orang tua pasien anak di rumah sakit. Mereka sering mengeluh terhadap tonjolan infus yang mengakibatkan cedera palpebra mata. Yakni, bagian mata dan konjungtiva palpebra. ’’Dari masalah itu kami membuat produk inovasi ini,’’ katanya.

Putri menuturkan, sarang infus ciptaannya memiliki tiga manfaat. Di antaranya, mencegah risiko infeksi dari spalk. Yaitu, mengunci sendi agar tidak gerak ke mana-mana. Kemudian, mengurangi risiko cedera akibat tonjolan infus set. Selanjutnya, mengurangi stres hospitalisasi pada anak.

’’Bahkan jauh lebih hemat karena tidak perlu berkali-kali ganti perban. Bahannya juga nyaman dari katun, spons, dan dupleks (untuk mengunci sendi),’’ ujarnya.

 

(ayu/c19/ady)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *