Sesudah Qatar 2022, Piala Dunia Terbesar dan Termegah 2026 dilaksanakan di Tiga Negara

Hard Rock Stadium salah satu venue yang bakal digunakan
Hard Rock Stadium salah satu venue yang bakal digunakan untuk menggelar laga-laga Piala Dunia 2026. (AP)

JAKARTA Piala Dunia 2026 memang beda. Bukan hanya penambahan jumlah kontestan dari 32 menjadi 48. Melainkan juga dibarengi jumlah stadion yang bertambah.

Jika Piala Dunia 2022 di Qatar hanya butuh delapan stadion, edisi 2026 dengan kolaborasi tiga negara tuan rumah, Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, butuh dua kali lipat lebih banyak (16 stadion).

Bacaan Lainnya

Kemarin (17/6) FIFA telah menunjuk ke-16 stadion di 16 kota. Perinciannya, AS mendapatkan jatah paling banyak dengan 11 stadion, Meksiko dijatah 3 stadion, dan Kanada diwakili 2 stadion.

Ada 60 pertandingan sejak fase grup sampai babak final yang dimainkan di 16 venue tersebut. ”Inilah proses seleksi (stadion, Red) paling kompetitif yang pernah ada sepanjang sejarah Piala Dunia,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Fox Sports.

Menurut Infantino, pemilihan stadion mempertimbangkan banyak hal. Bukan semata sarana dan prasana, melainkan juga ramah bagi fans untuk bepergian dari satu stadion ke stadion lain.

”Kami berusaha memastikan bahwa tim dan penggemar tidak perlu bepergian antarkota yang terlalu jauh,” tuturnya.

Kota-kota yang terpilih, antara lain, New Jersey, Los Angeles, Dallas, San Francisco Bay Area, Miami, Atlanta, Seattle, Houston, Philadelphia, Kansas City, dan Boston. Juga Guadalajara, Monterrey, Mexico City, serta Toronto dan Vancouver. Sebelum memutuskan 16 stadion/kota, FIFA telah menyeleksi 49 stadion dari 44 kota.

”Selamat untuk kota yang terpilih sebagai tuan rumah.”

”Aku tahu kalian akan melakukan pekerjaan yang fantastis dalam menyediakan stadion kelas dunia, komunitas dan kultur yang unik, hingga fans yang menakjubkan ketika dunia datang ke Amerika Utara empat tahun lagi,” kata Presiden US Soccer (PSSI-nya AS) Cindy Parlow Cone.

”Bersama kawan baik kami di Kanada dan Meksiko, kami sangat bersemangat menyelenggarakan ajang yang kami pikir akan menjadi Piala Dunia terbesar dan termegah dalam sejarah,” sambung Cone.

Colin Smith selaku chief competitions & events FIFA pun mengakui tak mudah dalam menentukan 16 venue itu karena seluruh kandidat memenuhi syarat.

Bahkan, sejak Piala Dunia 1994 yang juga digelar di Negeri Paman Sam, baru kali ini tuan rumah Piala Dunia tidak membangun stadion yang khusus dipakai dalam ajang empat tahunan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *