Sepak Bola Usia Dini di Indonesia Belum Mencapai Target

Pesepakbola dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Putri usia di bawah 12 tahun berlaga saat mengikuti Danone Nations Cup 2020 Regional Sulawesi di Stadion Barombong, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/3/2020). (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga menyebut jumlah diklat sepak bola usia dini, belum mencapai target. Belum sesuai sebagaimana diamanatkan Inpres Nomor 3/2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta menyebut hingga saat ini hanya ada tujuh diklat yang langsung di bawah wewenang pemerintah dan itu belum bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Bacaan Lainnya

Padahal idealnya diklat Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) sepak bola harus merata di 34 provinsi di Indonesia. “Diklat menurut amanat Inpres harus ditambah jumlahnya.

Ini yang kita belum kita lakukan karena Cost-nya tinggi, harusnya di 34 provinsi ini ada diklat. Semua daerah punya potensi,” kata Raden Isnanta dalam webinar, Selasa. Dari diklat yang ada pun belum mencakup pembinaan berjenjang.

Mereka mengawali pembinaan mulai dari anak usia SMA atau 16-18 tahun. Padahal, proses pembinaan yang terukur harus dimulai sejak anak masuk usia 13 tahun.Lantas bagi anak-anak usia di bawah 13 tahun, maka proses pembinaannya berada dalam kewenangan Sekolah Sepak Bola (SSB).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *