Lawan Argentina, Belanda Ingin Balas Dendam Kekalahan di Piala Dunia 2014 Lalu

Belanda vs Argentina
Duel seru antara Belanda vs Argentina pada babak delapan besar Piala Dunia 2022.

LUSAIL – Sesaat setelah slot pertama perempat final memastikan duel Belanda dan Argentina, fokus langsung mengerucut kapten masing-masing. Virgil van Dijk dan Lionel Messi. Ya, itu merujuk kepada semifinal Liga Champions 2018—2019.

Kala itu, Van Dijk yang berkostum Liverpool FC mengalahkan Messi yang masih memperkuat FC Barcelona dengan epic. LFC mengalahkan FCB 4-0 pada second leg di Anfield, Liverpool. Itu membalas kekalahan 0-3 pada first leg di Camp Nou, Barcelona.

Bacaan Lainnya

Dua pertemuan tersebut menjadi yang pertama sekaligus terakhir bagi VvD—julukan Van Dijk—dan Messi. Nah, pertemuan ketiga yang sekaligus debut di level internasional mereka berdua bakal istimewa. Itu lantaran terjadi di ajang yang lebih besar (siaran SCTV/mOji/Champions TV World Cup 1/Vidio pukul 02.00 WIB).

’’Menghentikannya akan sangat sulit. (Hingga kemarin, Red) Kami belum membicarakannya (cara meredam Messi, Red),’’ ujar partner Van Dijk di lini pertahanan Belanda Nathan Ake seperti dilansir De Telegraaf.

Bagi Der Oranje, melawan Argentina memang bukan sekadar mengalahkan Messi. Melainkan juga menuntaskan dendam ketika mereka kalah adu penalti kontra tim tango pada semifinal edisi 2014.

Kebetulan, kala itu Belanda juga dilatih Louis van Gaal. Apalagi, Piala Dunia kali ini juga bakal jadi masa bakti pemungkas bagi mantan tactician Manchester United tersebut. Posisinya akan digantikan oleh Ronald Koeman yang balik kucing setelah sempat melatih Belanda sebelumnya pada 2018-2020.

Secara keseluruhan, pertemuan antara Belanda dan Argentina pada laga yang akan digelar di Lusail Iconic Stadium, Lusail, nanti jadi yang keenam di Piala Dunia. Posisinya pun identik dengan masing-masing mengoleksi dua kemenangan.

Argentina melakukannya pada final 1978 dan semifinal 2014. Sedangkan kemenangan Belanda terjadi pada fase grup 1974 dan perempat final 1998. Satu hasil seri terjadi pada fase grup 2006.

Belanda vs Argentina
Duel seru antara Belanda vs Argentina pada babak delapan besar Piala Dunia 2022.

’’Pada pertemuan 2014, Messi tidak banyak memegang bola tetapi kami kalah adu penalti. Tujuan kami saat ini sudah jelas,’’ ujar Van Gaal.

Messi juga mengusung target serupa LvG—julukan Van Gaal—lantaran Piala Dunia kali ini jadi yang terakhir baginya. Kembali masuk final dengan mengalahkan Belanda seperti delapan tahun lalu tentu bakal menyenangkan.

Tetapi, yang termotivasi untuk laga dini hari nanti bukan sekadar Messi. Melainkan juga winger veteran Angel Di Maria. Menghadapi Van Gaal artinya mengorek luka lama yang sudah berusaha dikuburnya dalam-dalam.

Ya, Fideo—julukan Di Maria—pernah dilatih Van Gaal pada musim 2014—2015 di Manchester United. Kala itu, Di Maria yang baru saja mempersembahkan La Decima kepada Real Madrid menandatangani kontrak lima tahun bersama United.

Sayangnya, kebersamaan Di Maria bersama United hanya berlangsung semusim sebelum dia hengkang ke Paris Saint-Germain semusim berselang.

’’Dia (Van Gaal, Red) pelatih terburuk dalam karierku. Bersama United, aku bisa mencetak banyak gol dan umpan gol. Tetapi, dia hanya fokus kepada kesalahanku, seperti salah mengoper bola.

Sejak saat itu dia lebih sering mencadangkanku. Dia tipikal pelatih yang tidak ingin diungguli (termasuk oleh pemainnya, Red)’’ ujar Di Maria yang mencetak 4 gol dan 12 umpan gol dari 33 laga bersama Van Gaal. (io/bas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *