Krisis Striker

DIBAYANG-BAYANGI: Striker Persib, Ezechiel N'Douassel dihadand dua pemain Persija Jakarta dalam pertandingan Liga 1, beberapa waktu lalu. IST

RADARSUKABUMI.com – Persib dalam situasi tak ideal lantaran hanya memiliki dua striker untuk mengarungi putaran kedua Liga 1 2019. Pasalnya sejauh ini, skuat Maung Bandung tak memiliki pemain pelapis di pos penyerang usai meminjamkan M. Wildan Ramdhani dan Muchlis Hadi Ning ke tim satelit Persib yang berkompetisi di Liga 2, Bandung United.

Peminjaman para pemain pun sontak membuat jumlah pemain depan Persib menurun drastis. Alhasil kini, Persib hanya bisa mengandalkan dua striker asinganya, Ezechiel N’Douassel dan Kevin van Kippersluis di lini depan.

Namun persoalannya, Persib kerap kali kehilangan Ezechiel lantaran akumulasi kartu. Apalagi evaluasi dari putaran pertama, bomber asal Chad itu menjadi pengoleksi kartu kuning terbanyak di tim dengan tujuh kartu kuning.

Praktis, usai muncul kabar krisis pemain pelapis di lini depan, berbagai isu mencuat soal perekrutan striker lokal di tubuh Maung Bandung. Bahkan dua nama yang santer diperbincangkan bakal bergabung yakni Ferdinand Sinaga (PSM Makssar) dan Irfan Bachdim (Bali United).

Namun rupanya, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts menegaskan, kabar bergabungnya Ferdinand Sinaga atau pun Irfan Bachdim ke skuat Maung Bandung tidak benar. Pasalnya pelatih asal Belanda itu mengaku, Persib mengalami kesulitan untuk mendatangkan salah satu di antara keduanya. “Kebenarannya adalah Ferdinand tidak dilepas PSM Makassar. Dan Bachdim saya pikir banyak klub tertarik mendatangkannya. tentu ada beberapa tim yang sanggup membayarnya dan ada pula yang tidak bisa membayarnya,” ungkap Robert, di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (10/9).

Di sisi lain, Robert menyampaikan, skuat Maung Bandung sempat mendekati Ezra Walian. Namun lantaran tidak mencapai kesepakatan negosiasi, Ezra pun batal merapat bersama Persib dan memilih bergabung dengan PSM Makassar. “Lalu Ezra yang pergi ke Makassar juga sudah pernah berbicara, tapi terlalu mahal. Jadi kami harus realistis. Jika pemain itu terlalu mahal, Bandung tidak mampu membayarnya. Itu normal,” katanya.

Robert tak menampik situasi ini memang cukup menyulitkan timnya. Namun pelatih asal Belanda itu enggan khawatir berlebihan lantaran komposisi timnya saat ini sudah mencukupi untuk mengarungi pertandingan di putaran kedua. Namun dengan catatan, pada putaran kedua nanti, Robert berharap anak asuhnya bisa menekan jumlah kartu kuning yang diterima. “Apa yang kami miliki sudah cukup.

Hanya tinggal memastikan pemain yang ada tidak mudah mendapat kartu kuning dan itu yang paling penting. Satu hal yang harus diperbaiki di putaran kedua adalah pemain tidak boleh terlalu mudah mendapat kartu kuning tidak penting. Kami menatap putaran kedua musim ini dan topik utamanya adalah tidak ada kartu kuning atau kartu merah tidak penting,” tandas Robert.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *