Alasan Covid-19, Final Liga Champions Dipindahkan Dari Turki Ke Portugal

Seperti musim lalu, final Liga Champions batal dilangsungkan di Stadion Ataturk, Istanbul/Net

JAKARTA — Pandemi Covid-19 yang masih melanda Eropa berdampak terhadap laga final Liga Champions. Untuk kali kedua, laga puncak kompetisi sepak bola terlite di Benua Biru ini dipindahkan dari Turki ke Portugal.

Pemindahan ini tak lepas dari kebijakan Pemerintah Inggris yang memasukkan Turki ke dalam red list Covid-19. Padahal, dua tim yang berlaga di final pada 29 Mei nanti sama-sama berasal dari Negeri Ratu Elizabet II itu, Chelsea dan Manchester City.

Bacaan Lainnya

Nah, agar sebagian suporter kedua tim bisa mendukung langsung tim pujaan mereka di dalam stadion, UEFA selaku otoritas sepak bola tertinggi Eropa pun memutuskan untuk kembali memindahkan laga final ke Portugal. Tepatnya ke Kota Porto.

Awalnya, partai final Liga Champions memang akan digelar di Stadion Olimpiade Ataturk Istanbul, Turki. Namun, untuk kedua kalinya, final batal dilangsungkan di stadion tersebut.

Tahun ini, venue final resmi dipindahkan ke Estadio do Dragao di Porto, Portugal. Tahun lalu, Stadion Olimpiade Ataturk juga batal menggelar laga final karena situasi pandemi dan dipindahkan ke Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal.

Tujuan pemindahan ini memang agar suporter kedua klub bisa memberikan dukungan secara langsung di dalam stadion. Seiring pemberian izin bagi UEFA untuk menyiapkan 6 ribu tiket laga final nanti.

Melalui keterangan resminya, UEFA sudah mulai menjual tiket final Liga Champions secara biasa pada hari ini, Kamis (13/5). Sementara untuk pendistribusiannya akan dilakukan mulai 24 Mei mendatang.

“Saya pikir kita semua bisa sepakat bahwa kita berharap tidak pernah mengalami tahun seperti yang baru saja kita alami,” ucap Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Redaksi dari laman resmi UEFA, Kamis (13/5).

“Fans harus menderita lebih dari dua belas bulan tanpa kemampuan untuk melihat tim mereka secara langsung, dan mencapai final Liga Champions adalah puncak sepak bola klub. Menghilangkan kesempatan para pendukung untuk menyaksikan pertandingan secara langsung bukanlah suatu pilihan, dan saya senang kompromi ini telah mencapai kesepakatan,” sambungnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *