Wiranto: Berhenti, Saya Mundur Saja Sebagai Ketua PBSI

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Raut wajah Ketua Umum PP PBSI Wiranto geram ketika diberondong pertanyaan soal solusi untuk menyelesaikan polemik antara PB Djarum versus KPAI. Wiranto menegaskan akan secepatnya menangani masalah tersebut. Bagaimana pun Djarum tidak boleh berhenti melakukan pembibitan usia dini.

”Solusi pasti ada, kalau semua punya pengertian dan pemahaman bahwa tujuannya untuk mencari bibit-bibit pemain bulu tangkis terbaik,” ujar Wiranto. ”Kalau belum-belum sudah ada kecurigaan dan kesalahpahaman dalam orientasi, ya pasti nggak ketemu,” lanjut pria yang juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan tersebut.

Bacaan Lainnya

Dia berencana mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait agar masalah segera selesai. Seharusnya, PB Djarum, KPAI, dan PP PBSI, dijadwalkan bertemu kemarin. Difasilitasi oleh Kemenpora. Sayang, pertemuan itu batal terlaksana karena ketidakcocokan jadwal.

Pertemuan itu akhirnya terealisasi hari ini (12/9). Hasilnya, PB Djarum mengikuti kemauan KPAI untuk mengubah nama. Yakni menghilangkan kata Djarum menjadi hanya Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Itu tanpa logo, merek, dan brand image Djarum dalam tiga seri terakhir di Surabaya, Solo Raya, dan Kudus.

Namun, apakah audisi umum ini masih berlanjut tahun depan, PB Djarum belum memberikan kepastian. Yang pasti, Wiranto menyayangkan tuduhan eksploitasi anak yang dilayangkan oleh KPAI. Sebab, menurut dia faktanya tidak demikian. Selama ini anak-anak yang datang untuk mengikuti audisi murni atas keinginan mereka sendiri. Orang tua masing-masing juga mendukung.

”Saya juga pemain bulu tangkis. Saya tahu persis bagaimana mencari bibit-bibit yang punya talenta. Yang bisa main bulu tangkis banyak, tetapi yang punya talenta untuk jadi juara dunia itu tidak semuanya,” papar Wiranto. ”Dengan adanya audisi, kami jadi paham cara permainan, semangat, metode yang dikuasai pemain itu bisa berkembang atau tidak. Tanpa audisi mana mungkin kita bisa menjaring calon juara dunia,” lanjut pria berusia 72 tahun tersebut.

Wiranto bahkan berkelakar bakal turun dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBSI, jika audisi PB Djarum benar-benar terhenti. ”Kita tidak akan menghentikan pencarian bibit. Kalau berhenti, saya mundur saja dari ketua umum PBSI, karena inti dari masa depan bulu tangkis itu pembibitan lewat rekrutmen,” katanya. ”Kalau sudah dipersalahkan, maka selesai bulu tangkis Indonesia,” tandas dia.

Sekjen PBSI Achmad Budiharto mendorong audisi PB Djarum tetap berjalan. Dia meminta KPAI tidak memperpanjang masalah ini, apalagi membawanya ke jalur hukum. ”Kuncinya ada di KPAI. Saya tadi pagi (kemarin, Red) baca pandangan Pak Hamid (Awaludin) yang memberikan pencerahan,” ucap Budi.

Pandangan yang dimaksud adalah perbedaan antara PT dengan Yayasan. PT (Perseroan Terbatas) mengacu pada usaha bisnis. Sedangkan yayasan menangani masalah kemanusian, sosial, dan keagamaan. ”Saya yakin orang tua di Indonesia masih waras. Mereka tidak ingin anaknya jadi perokok. Ingin anaknya menjadi juara lewat olahraga, makanya mereka datang ke audisi,” tutur Budi.

PBSI kembali menegaskan bahwa mereka tidak mampu menggantikan posisi PB Djarum dalam pembibitan pemain usia dini. Perlu bantuan dari pihak swasta, juga klub-klub, untuk terus menelurkan generasi emas pebulu tangkis.

 

(feb/na)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *