Warga Jember Berhamburan saat Gempa Bermagnitudo 5,3

Tangkapan layar info gempa bumi di Jember. (BMKG/Antara)

JEMBER – Sebagian warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhamburan keluar rumah dan ruangan. Gempa bumi bermagnitudo 5,3 (sebelumnya 5,1) terjadi pada Senin (13/12) pukul 12.46 WIB.

Gempa bumi bermagnitudo 5,3 itu mengguncang selatan Jawa Timur dan Bali dengan episenter gempa bumi terletak di koordinat 9,69 derajat LS; 113,57 derajat BT. Tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 167 km arah selatan Kota Jember di kedalaman 73 km yang terjadi pada Senin (13/12) pukul 12.46.59 WIB.

Bacaan Lainnya

”Saat rebahan di sofa tiba-tiba seperti bergerak, sehingga spontan saya keluar rumah sambil berteriak gempa-gempa,” kata Nurhayati, salah seorang warga di Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember seperti diansir dari Antara.

Warga yang merasakan getaran gempa cukup kuat yang berlangsung beberapa detik itu juga langsung keluar rumah. Beberapa bahkan menggendong anaknya.

”Ada beberapa tetangga yang merasakan getaran gempa, namun ada juga yang tidak merasakan gempa, sehingga mereka tetap beraktivitas di dalam rumah,” tutur Nurhayati.

Tidak hanya itu, guncangan gempa bumi juga sempat menghentikan sementara kegiatan persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jember karena hakim, panitera, dan jaksa, di dalam ruang sidang berhamburan keluar ruangan.

”Saat terjadi gempa sedang berlangsung beberapa sidang di PN Jember, sehingga persidangan terhenti beberapa menit karena mereka yang ada di dalam ruangan berlari keluar ruangan untuk menyelamatkan diri,” kata Juru Bicara PN Jember Sigit Triatmojo.

Setelah situasi aman dan tidak lagi dirasakan guncangan gempa, lanjut dia, majelis hakim, jaksa, dan panitera, kembali ke ruang sidang untuk melanjutkan persidangan.

”Sidang tetap berjalan setelah situasi aman, sehingga gempa bumi itu tidak sampai menunda atau mengganggu persidangan di PN Jember,” tutur Sigit.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *