Tangki Meledak, Lima Pekerja Tewas

Peristiwa tragis terjadi di kawasan PT Citra Adi Sarana (CAS) Indonesia di Gresik Selasa sore (8/6).

JAKARTA — Peristiwa tragis terjadi di kawasan PT Citra Adi Sarana (CAS) Indonesia di Gresik Selasa sore (8/6). Ledakan dahsyat dari tangki metanol di kawasan pabrik yang berada di Jalan Dharmo Sugondo, Kebomas, itu menewaskan lima pekerja. Beberapa korban lain mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan intensif.

Saat itu, pukul 14.30, pekerja melakukan pengecekan instrumen level sensor di atas tangki metanol. Namun, tanpa didahului hal mencurigakan, tangki berukuran raksasa itu tiba-tiba meledak. Blaarr!! Akibat ledakan tersebut, para pekerja di lokasi mengalami luka bakar.

Bacaan Lainnya

Hingga kemarin (9/6), tercatat lima pekerja meninggal dan dua orang lainnya mengalami luka berat. Lima korban tewas itu adalah Muhammad Burhanudin Al Ansori, 22, dan Ibnu Attoilah, 21, keduanya berasal dari Kabupaten Trenggalek. Korban lain, Septianingrum, 26, asal Kediri; Muhammad Andik, 33, warga Gending, Kebomas, Gresik; serta Johanes Saputro, 22, warga Lamongan.

Sementara itu, dua korban luka berat adalah Nur Kholik, 35, warga Kelurahan Sukorame, Gresik, dan Ali, 25, yang identitas lengkapnya masih ditelusuri Polres Gresik. ’’Korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan sedang dirawat di RS Semen Gresik. Masih menjalani perawatan intensif,’’ ungkap Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto.

Arief mengatakan, pihaknya masih mendalami peristiwa kecelakaan kerja tersebut. Alumnus Akpol 2001 itu menjelaskan, ledakan terjadi saat pengerjaan tangki metanol oleh kontraktor. ’’Saat itu, para pekerja melakukan pengelasan beberapa material. Dan, seketika terjadilah ledakan,’’ katanya.

Hingga kemarin petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk melibatkan Puslabfor Polda Jatim untuk mencari tahu penyebab pasti peristiwa tersebut. ’’Juga mencari keterangan dari para saksi untuk bukti lainnya,’’ papar perwira dengan dua melati di pundak itu.

Mantan Kapolres Ponorogo itu juga masih berupaya meminta keterangan dari pihak perusahaan. ’’Belum memenuhi panggilan kami. Jika tidak segera hadir, akan ada upaya paksa,’’ tegasnya.

Hingga kemarin petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk melibatkan Puslabfor Polda Jatim untuk mencari tahu penyebab pasti peristiwa tersebut. ’’Juga mencari keterangan dari para saksi untuk bukti lainnya,’’ papar perwira dengan dua melati di pundak itu.

Mantan Kapolres Ponorogo itu juga masih berupaya meminta keterangan dari pihak perusahaan. ’’Belum memenuhi panggilan kami. Jika tidak segera hadir, akan ada upaya paksa,’’ tegasnya.

Kemarin Jawa Pos mendatangi kantor manajemen PT CAS yang beralamat di Jalan Rubi, Desa Suci, Manyar, Gresik. Namun, belum mendapat keterangan resmi dari pihak perusahaan. ’’Tidak ada orang di dalam karena sedang libur,’’ ujar salah seorang petugas sekuriti.

Arief menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan secara pasti penyebab terjadinya ledakan. Yang jelas, semua barang bukti masih dikumpulkan. Setelah itu, akan dilakukan uji hasil tes forensik. Tentu butuh waktu. Selain meminta keterangan saksi, polisi meneliti dokumen, prosedur, dan perjanjian pengerjaan proyek.

“Jadi, belum bisa disimpulkan apakah memang ada kesalahan prosedur atau murni kelalaian pekerjaan. Mohon waktu untuk pemeriksaan lebih lanjut,’’ jelasnya.

Hingga berita ini ditulis, TKP masih dijaga ketat petugas. Akses keluar masuk juga dibatasi. Bahkan, semua pekerja di kawasan tersebut diliburkan sementara waktu. ’’Menunggu pemberitahuan lebih lanjut untuk bekerja lagi,’’ ungkap Riski Permana Putra, salah seorang pekerja PT CAS yang juga merupakan adik korban Muhammad Andik.

Saat kejadian, pemuda 22 tahun tersebut sedang libur. Dia berada di rumahnya yang berjarak sekitar 3 kilometer dari TKP. ’’Dentuman keras terdengar hingga rumah saya. Duarrr. Tidak lama, saya mendapat kabar bahwa kakak ikut menjadi korban. Kami bergegas menuju lokasi,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Pemkab Gresik Ninik Asrukin mengatakan belum menerima kronologi kejadian di PT CAS. Namun, pada Selasa malam (8/6) pihaknya sudah mendapatkan telepon dari pihak perusahaan yang melaporkan musibah itu. Dia pun langsung mengarahkan ke Disnaker Pemprov Jatim.(jpg)

Pos terkait