“Jika orientasinya mencari kesalahan saja, maka akan ada polemik baru di tengah masyarakat. Kita jangan giring opini publik ke sana. Di samping jumlah korban yang terus bertambah, kita sepakat tragedi ini sejarah paling kelam sepak bola Indonesia dan dunia,” ujar dia.
“Perlu adanya kebesaran hati menerima tragedi ini sebagai pelajaran getir bagi bangsa dan dunia sepak bola Tanah Air,” sambung Abi Rekso.
Dia menyadari bahwa sepak bola tidak bisa dilepaskan dengan masyarakat. Namun, membangun kesadaran publik sepak bola atas pentingnya sportifitas sangat keutamaan.(*)