Sebut Padang Sebagai Provinsi, PKB: Biasa, Pak Jokowi Kepeleset Lidah

JAKARTA — Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo ‘kepeleset lidah’ saat berpidato di depan masyarakat. Terkini, Presiden Jokowi menyebut Padang sebagai provinsi saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Riau, Rabu (19/5).

Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Luqman Hakim menilai, kesalahan pengucapan merupakan kejadian biasa dan wajar. Bisa dialami siapa saja.

Bacaan Lainnya

“Orang kepeleset lidah itu biasa. Semua orang pasti pernah dan sering mengalami seperti itu. Maksud Presiden, Kota Padang, bukan provinsi Padang,” kata Luqman, Kamis (20/5).

Lebih lanjut, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memandang hal tersebut tidak perlu dibesarkan.

Ia justru menyoroti jika ada pihak-pihak, terlebih oposisi, yang mempermasalahkan salah ucap Jokowi.

“Kalau oposisi masih saja mempersoalkan hal-hal sepele seperti itu, sesungguhnya menunjukkan mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kritik-kritik mendasar atas kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak,” tandasnya.

Presiden Jokowi menyebut Padang sebagai provinsi saat meninjau Jalan Tol ruas Pekanbaru-Padang, Seksi Pekanbaru-Bangkinang, Kota Pekanbaru, Rabu (19/5).

Saat berpidato, Jokowi membahas soal konektivitas antardaerah. Ia berharap konektivitas akan meningkatkan mobilitas orang dan barang.

“Kita harapkan mobilitas barang, mobilitas orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain dan produk-produk yang ada,” ucap Jokowi.

Nah, saat itulah Jokowi menyebut jalan tol yang baru itu akan menghubungkan Provinsi Riau dengan Provinsi Padang.

“Baik di Provinsi Riau dan di Provinsi Padang, nantinya akan memiliki daya saing yang baik terutama dalam rangka bersaing dengan produk-produk dari negara-negara lain,” lanjutnya.(Rmol)

Pos terkait