Reshuffle Kabinet Dikabarkan Bulan Oktober, Siap-siap Ya

RADARSUKABUMI.com – Ancaman reshuffle kabinet yang dilontarkan sendiri oleh Presiden Jokowi terkesan jadi angin lalu.

Bahkan, tak sedikit pihak yang meyakini bahwa perombakan kabinet itu tak lebih dari sekedar gimmick.

Bacaan Lainnya

Sebab, sampai hari ini masih belum ada tanda-tanda bahwa kocok ulang komposisi Kabinet Indonesia Maju itu dilakukan.

Akan tetapi, tak demikian halnya menurut pengamat polisi dari Universitas Syarief Hidaytullah UIN Jakarta, Adi Prayitno.

Sebaliknya, Adi berkeyakinan bahwa lontaran itu bukan isapan jempol.

Sejumlah menteri yang kena semprot lantaran dinilai jauh dari harapan, bakal kena reshuffle.

Menurut Adi, hal itu dikuatkan dengan kemarahan jilid II Jokowi dalam rapat terbatas Selasa (7/7) kemarin.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Indonesia itu kembali mengungkap kemarahan dan kekecewaannya.

Penyebabnya, tidak lantaran menilai masih ada menteri yang bekerja di bawah perform menangani dampak wabah Covid-19.

“Saya kira pasti reshuffle ya,” ujar Adi Prayitno kepada RMOL, Jumat (10/7/2020).

Direktur Eksekutif Parameter Politik ini memprediksi, resfhuffle sendiri akan dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi.

Kemungkinan, setidaknya menunggu redanya pandemi Covid-19 di dalam negeri.
“Soal waktunya melihat situasi yang sedang berkembang. Terutama melihat kemungkinan corona ini kapan melandainya,” ungkapnya.

Namun, sambungnya, tidak menutup kemungkinan Jokowi bakal melakukan reshuffle tepat di umur satu tahun pemerintahan periode keduanya ini, yakni pada Oktober 2020 mendatang.

Adi menilai, itu adalah waktu yang tepat dijadikan parameter untuk menilai kinerja para menterinya.

“Dan mengganti menteri yang enggak bisa bekerja dimasa krisis, itu perkara biasa,” tuturnya.

“Kalau sudah ganti orang kembali normal lagi juga enggak apa-apa. Namanya juga pembantu kan, tergantung siapa bosnya. Namanya pembantu ya tergantung apa kata tuannya,” tandasnya.

Untuk diketahui, dalam rapat terbatas Selasa (7/7) lalu, Jokowi kembali mengulang pernyataan yang pernah ia sampaikan sebelumnya.

Bahkan, Jokowi mengeluarkan sindiran keras bahwa ada menteri yang bekerja tapi seperti cuti.

Video tersebut lantas diunggah melalui channel Youtube Sekretariat Kabinet sehari setelahnya.

Secara khusus, rapat tersebut untuk membahas percepatan penyerapan anggaran.

Jokowi menekankan, dunia saat ini tengah mengalami krisis, baik kesehatan maupun ekonomi.

Begitu juga dengan 215 negara lain di Indonesia, termasuk Indonesia.

Karena itu, Jokowi kembali mengulang ucapannya yang pernah terlontar agar para menteri memiliki sense of crisis.

“Jangan sampai 3 bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work from home, yang saya lihat ini kayak cuti malahan,” sindirnya.

“Soal waktunya melihat situasi yang sedang berkembang. Terutama melihat kemungkinan corona ini kapan melandainya,” ungkapnya.

Namun, sambungnya, tidak menutup kemungkinan Jokowi bakal melakukan reshuffle tepat di umur satu tahun pemerintahan periode keduanya ini, yakni pada Oktober 2020 mendatang.

Adi menilai, itu adalah waktu yang tepat dijadikan parameter untuk menilai kinerja para menterinya.

“Dan mengganti menteri yang enggak bisa bekerja dimasa krisis, itu perkara biasa,” tuturnya.

“Kalau sudah ganti orang kembali normal lagi juga enggak apa-apa. Namanya juga pembantu kan, tergantung siapa bosnya. Namanya pembantu ya tergantung apa kata tuannya,” tandasnya.

Untuk diketahui, dalam rapat terbatas Selasa (7/7) lalu, Jokowi kembali mengulang pernyataan yang pernah ia sampaikan sebelumnya.

Bahkan, Jokowi mengeluarkan sindiran keras bahwa ada menteri yang bekerja tapi seperti cuti.

Video tersebut lantas diunggah melalui channel Youtube Sekretariat Kabinet sehari setelahnya.

Secara khusus, rapat tersebut untuk membahas percepatan penyerapan anggaran.

Jokowi menekankan, dunia saat ini tengah mengalami krisis, baik kesehatan maupun ekonomi.

Begitu juga dengan 215 negara lain di Indonesia, termasuk Indonesia.

Karena itu, Jokowi kembali mengulang ucapannya yang pernah terlontar agar para menteri memiliki sense of crisis.

“Jangan sampai 3 bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work from home, yang saya lihat ini kayak cuti malahan,” sindirnya. (int/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *