Putus Asa, Suud Nyalakan Mercon Dimulut Duarr Hancur

BANYUWANGI – Suud, 79, warga Dusun Bangorejo, Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jatim, tewas dengan kondisi mulut hancur akibat ledakan mercon alias petasa, Sabtu (26/5) pagi.

Lelaki tua yang diketahui menderita sakit sesak napas menahun itu ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dini hari itu. Mulutnya hancur dan wajahnya terluka karena ledakan mercon di tepi jalan depan Masjid Nurul Islam Bangorejo.

Bacaan Lainnya

Ironisnya, mercon tersebut meledak di dalam mulut korban. Akibat kejadian tersebut, Suud meregang nyawa saat dilarikan di RSUD Genteng.

Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo menjelaskan, warga di sekitar lokasi mendengar suara ledakan sekitar pukul 02.00. Setelah diketahui bunyi ledakan, dua warga setempat yakni Trubus Wiyono dan Abdul Latif mendatangi sumber ledakan.

Mereka menemukan Suud terkapar dengan kondisi mulut yang hancur dan mengeluarkan darah. Diduga, korban Suud sengaja menyulut mercon tersebut. ”Sepertinya sengaja,” ucap AKP Watiyo.

Suud meledakkan diri di depan Masjid Nurul Islam

Begitu mengetahui kejadian tersebut, saksi menghubungi kepolisian dan melakukan pertolongan kepada korban. Warga langsung membawa korban ke RSUD Genteng. Saat itu, Suud masih bernapas. Setelah menjalani perawatan intensif selama hampir tiga jam, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir.

”Pada pukul 05.15 korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RSUD Genteng,” jelas Kapolsek AKP Watiyo.

Saat ini, kepolisian masih belum mengetahui secara pasti asal mercon maut tersebut. Namun, dipastikan mercon tersebut didapatkan dengan cara membeli, bukan meracik sendiri. ”Kita belum tahu dapatnya dari mana, tapi jelas beli,” terang kapolsek.

Watiyo juga menyebutkan, pascakejadian ini, pihaknya akan melakukan pengawasan kepada penjual kembang api. Namun hal itu dilakukan secara umum dan tidak khusus. Mengingat para pedagang kembang api sudah memiliki rekomendasi dan izin jual. ”Ya, kita awasi tapi tidak khusus begitu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UGD RSUD Genteng Nur Kayin menjelaskan, korban masuk UGD sekitar pukul 4.30. Saat itu, kondisi korban sudah sangat parah. Kondisi mulut mengalami luka berat, termasuk saluran ke telinga dan hidung.

Sedangkan tulang rahang korban mengalami patah. ”Itu apakah makan mercon terus meledak begitu ya? Rahangnya patah hancur,” terangnya keheranan.

Selama korban dirawat di RSUD Genteng, petugas melakukan penanganan dengan menginfus dan memberikan obat. Namun, langkah ini sudah tidak banyak membantu kondisi korban yang sudah parah. Mengingat jika dari riwayat awal bagian pernapasan korban sudah mengalami gangguan, ditambah bengkak akibat ledakan.

Sehingga selain banyak mengeluarkan darah, kerusakan organ pernapasan inilah yang diduga kuat menjadi penyebab kematian. ”Meninggalnya lebih disebabkan karena hancurnya saluran pernapasan,” ucap Nur.(sli/bay/c1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *