Puisi Neno Warisman Bikin Geger, Ini Transkrip dan Videonya

Neno Warisman membacakan doa puisi di panggung Munajat 212

JAKARTA – Puisi doa Neno Warisman di panggung Munajat 212 di Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019) kemarin mendadak menjadi gunjingan publik.

Bukan lantaran aksinya yang memukau, tapi puisi doanya yang dianggap memaksa dan mengancam Allah SWT. Dalam puisi doa yang diberikanya judul ‘Allahu Akbar’ itu, terdapat sebuah kalimat yang menjadi sorotan publik.

Bacaan Lainnya

Puisi doa itu sendiri diawali dengan pekikan ‘Allahu Akbar’. Tak ada hal yang janggal pada bait pertama dan beberapa bait-bait berikutnya.

Namun tepat pada bait ke-10, kalimat yang ia ucapkan bernada ancaman.

Namun, kami mohon jangan serahkan kami pada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami

Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah, kami khawatir ya Allah, tak ada lagi yang menyembahMu

Demikian bunyi puisi doa tersebut.

Tak heran, publik pun tak terima dengan ucapan perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Sukses Prabowo-Sandi itu.

Tak sedikit pula warganet yang ikut mengunggah penggalan video kala Neno Warisman mulai membacakan puisi doanya itu.

Berikut transkrip lengkap doa puisi Neno Warisman di panggung Munajat 212:

Allahu Akbar

Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini
Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta
Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara
Mencabik-cabik keraguan, meluluhlantakkan kesombongan
Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, insyaallah, pasti datang

Allahku Akbar

Kemenangan kalbu yang bersih
Kemenangan akal sehat yang jernih
Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih
Dari dada ini telah bulat tekad baja
Kita adalah penolong-penolong agama Allah
Jangan halangi, jangan sanggah, jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani

Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212
Miliaran matahari itu saudaraku
Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta
Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla

Begitulah kita saudaraku
Harusnya kita saling merekat
Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya
Ayo munajat, ayo rekatkan umat
Jadikan barisanmu kuat dan saling rekat

Rekatkan Indonesiamu, rekatkan jiwa-jiwamu, rekatkan langkah dan tindakanmu

Ya Allah, berjuta tangan para pejuang agamamu ini mengepalkan tinju mereka
Berseru-seru mereka, menderu-deru mereka
Di setiap jengkal udara hingga terlahir takbir kemenangan
Kemenangan di ujung lelah menggema takbir bersahut-sahutan
Berjuta sajadah akan kita hamparkan sebentar lagi, kawan
Berjuta kepala menangis bersujud bersyukur
Basah air mata dalam bahagia kemenangan sebentar lagi tiba

Allahumma inni a’uzubika min jahdil bala’i wa darkisy syaqa’i wa su’il qada’i wa syamatatil a’da’i

Jauhkan kami dari bala musibah yang tak dapat kami atasi
Lindungkan kami dari kegembiraan orang-orang yang membenci kami
Rekatkan jiwa-jiwa patriot kami dalam keikhlasan
Di nadi-nadi kami, di jantung-jantung kami, di pundak-pundak kami, di jari-jari kami
Yang telah memilih untuk hanya selalu berdua
Kita dan Allah Azza Wa Jalla selalu berdua
Kita dan Rasulullah kekasih semesta selalu berdua
Kita dan saudara mukmin saling menjaga selalu berdua
Kita dan pemimpin yang membela hak-hak umat seutuhnya

Duhai Allah Rabb
Jangan kau jadikan hati kami bagai si penakut pengecut
Sebab kami terlahir di tanah para pahlawan pemberani
Yang rela mengorbankan jiwa raga harta dan segalanya
Jangan jadikan hati kami lalai dan gentar
Karena kami lahir dan besar dibimbing para ulama kami yang sabar
Menetap jantung-jantung kami untuk menjadi pendekar
Yang berani berpihak pada yang benar

Duhai Allah
Jangan kau jadikan hati kami dari tertutup
Dari cahaya terang kebenaran yang menyala di malam-malam munajat
Saat Engkau turun ke jagat dunia
Telah Engkau bersaksikan, kami tegak berdiri, ya Allah
Kami meminta menangis hingga basah sekujur diri kepada-Mu
Seluruh harapan kami dambakan
Akan Kau tolong atau Engkau binasakan
Akan Kau menangkan atau Engkau lantakkan
Itu hak-Mu

Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah, kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Ya Allah, izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin
Oleh pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik
Untuk negeri adil dan makmur terbaik

Takdirkanlah bagi kami generasi yang dapat kami andalkan
Untuk mengejar nubuwwah kedua wujud dan nyata
Dan lahirnya sejuta Al Fatih di Bumi Indonesia

Allah Rabb
Puisi munajat ini kubaca bersama saudara-saudaraku
Mujahid mujahidah yang datang berbondong-bondong dari segala arah
Maka inilah puisi munajat mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu
Bersimpuh di pelataran keprihatinan atas ketidakadilan
Atas kesewenang-wenangan, atas kebohongan demi kebohongan
Atas ketakutan dan ancaman yang ditebar-tebarkan
Atas kepongahan dalam kezaliman yang dipamer-pamerkan dalam pertunjukan kekuasaan
Yang mengkerdilkan Tuhan, yang menantang kuasa Tuhan
Yang tidak percaya bahwa Tuhan pembalas sempurna

YAllah
Ini puisi munajat yang mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu
Turunkanlah malaikat berbaris-baris
Burung-burung Ababil, dan semut-semut pemadam api Ibrahim
Munajat penuh harap, kau turunkan pertolongan yang dijanjikan
Bagi yang terdera, bagi pemimpin yang terfitnah
Bagi ulama yang dipenjara, bagi pejuang yang terus dihadang-hadang
Bagi pembela keadilan yang digelandang ke bilik-bilik pesakitana Rabb, Engkaulah yang memiliki kekuasaan mutlak di seluruh jagat ini

Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad
Wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin
Wa akhrijna min baynihim saalimin
Wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in
Untuk hari depan yang lebih baik
Untuk kepemimpinan yang berpihak pada rakyat bersama-Mu, bersama rasul-Mu
Dalam ketinggian titah-Mu, kami bermunajat
Keluarkan kami dari gelap
Keluarkan kami dari gelap
Keluarkan kami dari gelap
Amin Allahumma Amin ya rabbal alamin

Wasalamualaikum

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar


(ruh/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *