Puan : Pemerintah Harus Hati-hati terapkan penyesuaian PPKM level 4

Puan
Ketua DPR RI, Puan Maharani/Net

JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk ekstra hati-hati terkait perpanjangan PPKM level 4 sekaligus penyesuaian untuk sektor usaha kecil. Hal itu, menurut dia, karena dari hasil evaluasi yang disampaikan pemerintah terdapat sejumlah indikator penularan yang belum turun.

“Meskipun sudah ada tren penurunan kasus, misalnya pada penambahan kasus dan ‘positivity rate’, namun di beberapa daerah indikator tersebut justru masih meningkat. Begitu juga angka kematian di sejumlah wilayah masih meningkat signifikan karena itu pemerintah harus ekstra hati-hati,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Bacaan Lainnya

Puan menilai PPKM level 4 dengan segala penyesuaiannya ke depan harus mampu menurunkan semua indikator laju penularan COVID-19, termasuk angka kematian saat isolasi mandiri.

Menurut dia, pemerintah daerah (pemda) tidak boleh beralasan kematian tinggi karena banyak pasien isolasi mandiri (isoman) tidak lapor. “Justru di sana tugas aparat pemda yang dibantu masyarakat untuk terus memantau kondisi wilayahnya selama PPKM level 4 diterapkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan pemerintah ke depan harus lebih responsif terhadap setiap perubahan kondisi penularan COVID-19 yang terjadi di beberapa daerah. Menurut dia, dalam kondisi penyesuaian PPKM seperti saat ini pemerintah harus lebih sigap mengambil tindakan jika tiba-tiba terjadi peningkatan laju penularan COVID-19.

“Dalam strategi ‘gas dan rem’ yang dipakai pemerintah, kalau PPKM level 4 disesuaikan untuk sektor usaha kecil, berarti pemerintah sudah kembali menginjak gas, meski belum sepenuhnya melepas ‘rem’,” katanya.

Dia menilai kebijakan pemerintah dalam mengubah mode “gas” atau “rem” itu tidak boleh telat, tidak boleh kalah cepat dengan fluktuasi penularan COVID-19, artinya kalau sudah mulai “ngegas”, jangan sampai lupa “ngerem”.

Karena itu, menurut Puan, dalam situasi seperti ini data laju penularan kasus COVID-19 menjadi instrumen yang sangat vital dalam mengambil setiap kebijakan pemerintah ke depan. “Dalam situasi krusial ini, jangan pernah sekali-kali mempermainkan data, misalnya dengan menurunkan testing agar laju penularan seolah-olah tampak terkendali,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *