Panglima TNI Rotasi Ratusan Pati TNI

JAKARTA – Gerbong perwira tinggi (pati) TNI kembali berubah. Melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/953/IX/2018, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merotasi jabatan dan posisi ratusan pati di jajaran TNI AD, TNI AL, juga TNI AU. Berdasar data yang diperoleh Jawa Pos, jumlah pati yang turut masuk dalam rotasi tersebut sebanyak 116 orang. Wakil kepala staf angkatan laut (wakasal) adalah salah satu di antaranya.

Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman diberi amanat baru menjadi kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla). Hadi lantas menyerahkan posisi wakasal kepada Laksamana Muda TNI Wuspo Lukito yang sebelumnya menjabat gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL). ”Untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karir perwira tinggi,” ungkap Kapuspen TNI Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang kemarin (25/9).

Bacaan Lainnya

Merujuk Peraturan Panglima TNI Nomor 53 Tahun 2017 tentang Penggunaan Prajurit TNI, Hadi juga merotasi banyak pati lainnya. Dalam surat keputusan yang dia tandatangani pada Senin (24/9). Orang nomor satu di institusi militer tanah air itu turut memindahkan Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Agus Surya Bakti. Jenderal bintang dua TNI AD yang pernah bertugas di BNPT itu diberi amanat baru sebagai sekretaris menko polhukam.

Secara otomatis, pangkat Agus akan ikut naik. Dari mayjen TNI menjadi letjen TNI. Masih pada jajaran pati TNI AD, Pangdam XVII/Cendrawasi Mayjen TNI George E. Supit mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi aster panglima TNI. Sebagai penggatinya. Dipilih Wakil Komandan Kodiklatad Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring. Sementara di jajaran TNI AL, posisi panglima Komando Armada II berubah.

Salah satu komando utama (kotama) di bawah jajaran TNI AL tersebut bakal dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto. Sedangkan Laksamana Muda TNI Didik Setiyono dipindahtugaskan menjadi asops kepala staf angkatan laut (KSAL). Tentu saja bukan hanya kebutuhan organisasi yang membuat Hadi merombak pejabat teras di tiga matra TNI. Banyaknya pati yang memasuki usia pensiun juga turut berpengaruh.

Disamping itu, Santos menjelaskan bahwa instansinya harus siap dengan segala tantangan yang ada.”Mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis,” imbuhnya. Dalam surat keputusan tersebut, posisi panglima komando operasi angkatan udara (pangkoopsau) I dan pangkoopsau II juga berubah. Pejabat lama digantikan oleh pejabat baru yang sudah ditunjuk Hadi.

Untuk pangkoopsau I, mantan kepala staf angkatan udara (KSAU) itu memilih Marsekal Muda Fadjar Prasetyo. Dia sebelumnya merupakan pangkoopsau II. Untuk menggantikan Fadjar, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi ditunjuk menjadi pangkoopsau II. Selain itu, Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Brigjen TNI Maruli Simanjuntak berubah posisi menjadi Kasdam IV/Diponegoro.

Menurut Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, rotasi, mutasi, atau promosi di tubuh TNI memang hal wajar. Namun, dia juga berharap besar itu dilakukan benar-benar demi organisasi institusi TNI. ”Mengingat ini juga tahun politik, penting bagi panglima TNI dan jajaran untuk tetap menjaga jarak aman dari kemungkinan politisasi jabatan,” terangnya.

Khairul pun menyebutkan bahwa hal itu penting supaya tidak ada persepsi negatif atas keputusan panglima TNI merombak pejabat teras TNI. ”Postur organisasi juga harus dijaga,” ujarnya. Dia menyampaikan hal itu lantaran melihat banyak jenderal TNI yang posisinya berubah menjadi staf khusus. ”Jangan sampai ada kesan banyak posisi jebderal yang tak jelas job-nya,” tambah dia.

 

(syn/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *