Menteri Rini Rombak Dua Direksi BUMN Agro, Dalam Sehari

Selain merombak jajaran direksi Perum Bulog, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Dolly P Pulungan sebagai Direktur Utama Definitif PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Dolly sendiri merupakan Wakil Direktur Utama, sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PTPN III pasca ditinggalkan Dasuki Amsir yang didaulat menjadi Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK- 117/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PTPN III sekaligus menghilangkan jabatan Wakil Direktur.

Bacaan Lainnya

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan terpilihnya Dolly P. Pulungan diharapkan mampu melanjutkan proses restrukturisasi yang sudah berjalan di PTPN III.

“Posisi Dolly terakhir adalah Wadirut PTPN III, sebelumnya pernah menjadi Dirut PTPN XI dan Direktur Keuangan PTPN X. Dengan latar belakangnya itu, diharapkan bisa menyelesaikan program restrukturisasi perusahaan,” kata Wahyu usai pelaksanaan penyerahan salinan surat keputusan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/04).

Lebih lanjut, Dolly mengatakan pemegang saham menugaskan jajaran Direksi untuk menjadikan Holding Perkebunan Nusantara sebagai sebuah holding yang mampu memberikan nilai tambah.

“Bersama seluruh manajemen anak perusahaan, segera kami akan menjalankan program Reinventing Corporate Turn Around di Group PTPN dengan sasaran akhir perubahan kultur korporasi secara menyeluruh,” katanya.

“Sebuah corporate turn around program tidak akan bisa berjalan efektif tanpa adanya system reward dan punishment yang terstruktur, ini menjadi Pekerjaan Rumah di tahap awal,” tambahnya.

Selain itu, dalam jangka pendek perseroan juga akan melakukan beberapa program, seperti Integrated Marketing Program yang diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan PTPN Group, Operational Engagement dengan target utama penurunan Harga Pokok Produksi, Sinergi BUMN untuk kebutuhan pupuk, pemasaran produk dan pengamanan suplai komoditi dari tanaman masyarakat, dan Optimalisasi Aset sehingga mampu memberikan kontribusi dari kegiatan non organik.

“Sebagai langkah awal, di tahun ini kami menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun. Kami juga akan optimalkan sinergi antar anak perusahaan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi terutama dalam hal pemanfaatan fasilitas, serta sinergi dengan petani dalam rangka pengembangan lahan tebu, maupun untuk pembelian TBS dan karet rakyat,” jelasnya.

(uji/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *