Mendikbud, Muhadjir Effendy Mendikbud Tarik Buku ‘Jerusalem Ibu Kota Israel’

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Balitbang, sudah merevisi buku sekolah elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar (SD) Kelas IV yang menyebutkan Jerusalem sebagai Ibu Kota Negara Israel.

“Kami mengambil keputusan dalam rapat bahwa konten yang ada di laman Kemendikbud kami tarik dahulu.

Bacaan Lainnya

Waktu pengoreksian sudah saya minta hari ini.

Dalam waktu dekat Puskurbuk akan menerbitkan revisinya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, di Jakarta, belum lama ini.

Dia menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan materi yang terdapat dalam buku tersebut.

Kemendikbud akan melakukan penelusuran kembali terhadap kesalahan yang terjadi dari isi buku.

“Setelah mengunggah ulang buku dengan edisi yang sudah direvisi, Kemendikbud menelusuri bagaimana dulu ceritanya kok bisa terjadi kesalahan agak fatal, termasuk bagaimana prosesnya.

Kemudian siapa yang paling bertanggung jawab.

Kami akan lihat kesalahannya di mana dan termasuk ada kesengajaan atau tidak.BSE

Intinya Kemendikbud masih akan terus menelusuri,” tutur Menteri Nasir.

Terkait penerbitan buku, lanjutnya, akan dibenahi, termasuk orang yang akan dipilih menjadi tim editing, tim penilai, dan lebih teliti dan korektif terhadap tim pembuat naskah.

“Kebijakan Buku Sekolah Elektronik tetap akan digunakan, karena BSE ini digunakan dalam rangka memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan buku murah,” tuturnya.

Dia berharap kepada para penerbit buku yang masih belum beredar bisa ditarik kembali dan diganti dengan buku yang telah direvisi Kemendikbud.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini buku yang telah direvisi sudah bisa diunggah di laman, sehingga bisa dijadikan rujukan untuk sekolah khususnya, juga penerbit.

Saya mohon kepada para penerbit buku yang masih belum beredar itu ditarik kembali dan kemudian diganti yang salah tadi dengan revisi yang sudah dikeluarkan oleh Kemendikbud,” pungkasnya. (esy/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *