Menag Imbau Jemaah Masjid Jangan Salaman Dulu karena Corona

RADARSUKABUMI.com – Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau agar jemaah di masjid-masjid menghilangkan sementara kebiasaan bersalaman dan menempelkan pipi satu sama lain (cium pipi kanan dan cium piki kiri atau cipika-cipiki).

“Salat Jumat seperti biasa, tetapi kami menggarisbawahi, hilangkan salaman tangan atau cipika cipiki, tidak usah lagi. Kita cukup begini saja atau salam apa,” kata Fachrul Razi seusai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (13/3).

Bacaan Lainnya

Pembersihan dimulai sekitar pukul 09.10 WIB di ruang salat utama masjid. Sekitar 15 orang petugas pembersihan merupakan gabungan dari PMI, TNI dan pihak kepolisian yang seluruhnya menggunakan baju pelindung.

Presiden Jokowi melihat pembersihan itu didampingi Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.

“’Thermal scan’ nanti kami siapkan juga ya melalui pintu-pintu masuk. Mudah-mudahan itu akan membuat jemaah lebih tenang melakukan ibadah namun yang suhunya di atas 38 derajat kami sarankan tidak usah, karena Anda bisa menularkan ke orang lain gitu. Karena ke sini kan niatnya ibadah, kalau bisa menularkan ke orang lain kan ibadahnya sudah hilang. Saya kira semuanya sudah paham,” ungkap Fachrul.

Namun Fachrul mengatakan tidak ada pembatasan kotbah Jumat seperti yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Arab saudi sudah membatasi durasi salat Jumat hanya 15 menit untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, termasuk waktu antara panggilan salat pertama (azan) dan kedua (iqamah) menjadi hanya 10 menit di semua masjid di Arab Saudi.

“Belum ada (pembatasan). Kita belum melakukan itu. Kita masih tetap melakukan salat Jumat seperti biasa,” tambah Fachrul. Untuk salat tarawih dan buka puasa bersama di bulan Ramadan juga tetap akan dilakukan.

“Kami sepakat tarawih maupun buka puasa bersama tetap kita adakan seperti biasa kecuali ada situasi menjadi sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi. Nanti kita ambil langkah-langkah lain yang lebih baik dalam menghadapi ini tetapi kami garisbawahi bahwa sementara waktu ini sampai ada perubahan dan mudah-mudahan tidak ada perubahan salat tarawih maupun salat jemaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita jalankan sebagaimana mestinya,” ungkap Fachrul.

Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar mengatakan sudah membuat sejumlah opsi persiapan ibadah di bulan Ramadhan.

“Kami lebih mendetail yang kecil-kecil seperti mikforon kami sterilkan karena setiap pembicara itu lain, uang receh kan ada uang china, dolar, penularan melalui uang juga kami sterilkan, aparat kami bertugas di situ. kami menyiapkan sabun, antiseptik di daerah tertentu,” kata Nazaruddin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *