“Waktu itu kan setelah Gus Dur selesai, pemerintah diserahkan kepada Megawati, terserah rakyat nanti memilih apakah lebih baik atau lebih buruk,” katanya lagi.
Bagi Koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini, sejarah yang telah berjalan selama 20 tahun itu penting untuk diluruskan. Pasalnya, ada beban psikologis antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, di mana Ketua MPR RI saat itu, Amien Rais yang memimpin sidang istimewa pemakzulan Gus Dur merupakan tokoh sentral Muhammadiyah.
“Beban psikologis kalangan Nahdliyin kepada Muhammadiyah itu harus selesai karena bukan Pak Amien berseteru dengan Gus Dur, ini situasi politik memang mengharuskan seperti itu,” pungkasnya.