Korban KM Sinar Bangun Tidak Mengapung, Begini Penjelasannya

Ratusan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun sampai detik ini masih dinyatakan hilang. Adapula beberapa jasad yang ditemukan di dasar Danau Toba, Sumatera Utara yang masih belum bisa diangkat ke permukaan.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menjelaskan hal tersebut tidak lepas dari kendala dari peralatan yang terbatas. Begitupula kondisi alam yang cukup buruk.

Bacaan Lainnya

“Kita perlu pemikiran yang lebih jauh sehingga tidak tergesa gesa karena daerah dekat situ juga ada jurang kedalamannya lebih dari 600 meter jadi kalo sampe masuk kesana semakin sulit lagi,” tutur Soerjanto di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).

Dia menuturkan sempat pula berkordinasi dengan salah satu dokter forensik dari Universitas Indonesia terkait kabar mayat yang tidak terapung ke permukaan.

“Kalau temperaturnya dingin di dasar danau toba, itu seperti kita menaruh makanan di kulkas jadi reaksi pembusukannya itu lambat, jadi kenapa jasad itu bisa naik karena kita butuh berat jenis kita harus lebih ringan dari air,” jelasnya.

Dirinya pun menjelaskan sedangkan pengumpulan gas di tubuh manusia yang ada di dasar danau tidak cukup membuat berat jenis manusia ini lebih ringan dari angin.

“Lah jenis ini bisa lebih ringan kalau gas-gas ini sudah berkumpul ada di tubuh kita. Nah gas ini karena pembentukannya ini lambat. Sehingga kenapa jasad-jasad tersebut tidak mengapung, atau sebagian yang mengapung,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi pun menyampaikan Remotely operated vehicle (ROV) atau robot di bawah air berhasil menangkap gambar jasad korban dan sepeda motor terkait kecelakaan KM Sinar Bangun. Posisi objek ini berada di kedalaman 450 meter.

“Ini salah satu korban manusia di kedalaman 450 meter. Ini gambar menggunakan ROV. Kita ambil gambarnya tadi siang. Ini (menunjukkan gambar) adalah sepeda motor, ini ada pelat motornya, setangnya. Jadi kita firm dengan ROV bisa melihat benda tersebut dari KM Sinar Bangun,” jelas Syaugi dalam kesempatan yang sama.

Pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6) tetap dilanjutkan. Tim juga tengah mencari cara mengangkat korban dari Danau Toba pada kedalaman 450 meter.

(rgm/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *