KKSB Papua Sadis, Warga Sipil Ditembak, Tentara Dibuang ke Jurang

Cerita miris seputar aksi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) masih terus mengemuka di tanah Papua. Sejumlah korban jiwa pun berjatuhan akibat aksi sadis mereka.

Seperti yang terjadi di wilayah Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Selasa (12/12) lalu. Sekelompok KKSB beraksi dan menyebabkan satu orang operator excavator bernama Yovicko Sondag (34) tewas tertembak.

Bacaan Lainnya

Sementara satu anggota TNI, Prada Didimus Abindodifu, dari Denzipur 10/KYD yang diperbantukan untuk mengawal pengerjaan Jalan Trans Papua mengalami luka-luka dan patah kaki.

Sebagaimana dilansir dari Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group), Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhamad Aidi menceritakan kronologis kejadian ini berawal saat pengerjaan jalan Trans Papua di KM 114. Kala itu Prada Didimus yang mengawal pekerja (operator Excavator) Yovicko menuju kali Mugi KM 112, dengan menggunakan Excavator untuk mengambil BBM.

“Usai mengisi BBM, excavator yang digunakan mengalami kerusakan dan diperbaiki oleh korban Vicko (sapaan Yovicko) dari Distrik Yal. Setelah itu keduanya kembali ke Posko dengan berjalan kaki. Namun ketika mereka mendekati SMP Mugi dalam keadaan cuaca saat itu hujan. Tiba-tiba mereka dihadang KKSB yang berjumlah 16 orang dengan menggunakan senjata api,” ungkapnya.

Karena kalah jumlah personel, Prada Didimus tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan kepalanya ditodong dengan mengunakan pistol dan senjata milik Prada Didimus dirampas.

“Saat itu, anggota KKSB langsung menendang Prada Didimus dan membuangnya ke jurang hingga pingsan. Sementara Vicko ditodong dengan menggunakan senjata AK dan diseret ke hutan hingga akhirnya ditemukan tewas,” jelasnya.

Lanjutnya, sekitar pukul 19.30 WIT, Prada Didimus siuman dan berusaha kembali ke camp dalam keadaan kaki kanan patah dengan jarak sekitar 2 Km setelah sempat pingsan di jurang.

“Kejadian ini baru diketahui, ketika Prada Didimus sampai ke camp sekitar pukul 20.30 WIT. Setelah mendapat laporan, Satgas TNI langsung melakukan penyisiran dan pencarian terhadap Vicko. Dimana, saat ditemukan korban sudah meninggal dengan kondisi kepala tertusuk benda tajam dan luka tembakan di bagian kepala,” paparnya.

Jenazah Vicko sendiri sudah diterbangkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Wamena (RSUD) dengan menggunakan Heli Jenis Evilif Asian One PK-1 TA. “Vicko sendiri sudah disemayamkan di kamar jenazah RSUD Wamena dan rencananya akan diterbangkan ke rumah duka di Manado. Sedangkan Prada Didimus, nantinya akan dievakuasi menuju Jayapura untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut,” terangnya.

Motif Kelompok KKSB melakukan penyerangan ini, kata Aidi, guna menghentikan pembangunan Jalan Trans Papua, sehingga nantinya akan menyalahkan pemerintah dengan alasan tak adanya pembangunan di Papua. “Kelompok KKSB kerap mengganggu jalannya pembangunan di Papua,” tegasnya.

Atas peristiwa tersebut, pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap Kelompok KKSB yang berada di wilayah Nduga. Namun hingga saat ini masih diselidiki dari kelompok mana pelakunya. Sedangkan, pembangunan terus berjalan sebagaimana yang direncanakan oleh pemerintah.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan ada orang yang tidak dikenal melakukan upaya penyerangan terhadap petugas eskavator yang melakukan pembangunan Jalan Trans Papua yang berada di wilayah Nduga.“Iya benar ada penyerangan dan jumlah mereka sekitar 16 orang,” ucap Boy kepada wartawan, Rabu (13/12).

Tim yang dibentuk oleh Polres Jayawijaya dengan Kodim di Jayawijaya yang membantu pengamanan di Wilayah Nduga saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut. “Motifnya kita masih selidiki, belum bisa kami pastikan, yang jelas mereka melakukan aktivitas yang menghambat dan menaganggu,” terangnya.

Dirinya menyebutkan saat ini proses pembangunan jalan sudah berjalan sebagaimana biasanya, hanya saja kelompok tersebut masih menganggu aktivitas para pekerja saja.

(sad/jpg/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *