Karena itu, Buya Anwar menilai Yaqut dan Kiai Said lebih mencerminkan sikap sebagai seorang politikus. “Dan lebih menonjolkan ananiyah hizbiyyahnya di mana mereka lebih mengedepankan kepentingan partai serta kelompoknya dan mengabaikan serta tidak memperhatikan kepentingan kelompok serta elemen umat dan masyarakat lainnya,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata dia, sudah sepantasnya negara menolak cara pandang dan perlakuan yang digagas dua tokoh tersebut. Apabila negara dan partai politik mempertahankan dua tokoh tersebut, menurut Anwar, maka lebih baik Kementerian Agama dibubarkan saja. Sebab, cara-cara seperti itu hanya akan membuat gaduh dengan mudarat yang pasti jauh lebih besar dari manfaatnya.
“Karena manfaatnya hanya akan dirasakan oleh orang-orang dari NU saja dan tidak oleh lainnya,” sindirnya lagi. “Hal seperti ini sebagai warga bangsa tentu jelas tidak bisa kami terima,” tandas Buya Anwar. (jpnn/pojoksatu)