Jalin Sinergi Ulama-Umara

FOTO: BOY SLAMET/JAWA POS SILATURAHMI: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (dua dari kanan) dan Komjen Pol Ari Dono (kiri) berkunjung ke Pondok Pesantren Bumi Sholawat di Sidoarjo, kemarin (30/12).

RADARSUKABUMI.com – SIDOARJO – Pondok Pesantren (Ponpes) Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, kemarin (30/12) dikunjungi rombongan tamu negara. Mereka adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto. Kedatangan dua petinggi TNI dan Polri itu merupakan bagian dari rangkaian silaturahmi ke kalangan ulama.

Dua pimpinan TNI-Polri itu tiba di Ponpes Bumi Shalawat pukul 14.30. Kehadiran Hadi dan Ari disambut ribuan santri dengan iringan salawat dan rebana. Lagu Yalal Wathan pun menggema mengiringi rombongan menuju area pesantren.

Bacaan Lainnya

Hadi dan Ari langsung disambut KH Agoes Ali Masyhuri, pengasuh Ponpes Bumi Shalawat. Mereka berdialog beberapa saat, lalu menemui para santri di masjid Asrama Putri. Menurut Gus Ali, sapaan KH Agoes Ali Masyhuri, pihaknya sangat senang atas kedatangan dua tamu negara tersebut. Dia optimistis hubungan baik antara ulama dan umara akan berdampak positif bagi negara. ’’Indonesia akan semakin jaya,’’ katanya.

Dia menegaskan, Indonesia memiliki segalanya. Baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam. Tidak kalah dari bangsa atau negara lain. ’’Kuncinya Nusantara. Yakni, NU, santri, dan tentara. Polisi juga ada di dalamnya sebagai penjaga keamanan,’’ ungkapnya.

Hadi sependapat dengan ungkapan Gus Ali. Dia menyatakan, syarat menuju kejayaan adalah persatuan. ’’Luas Indonesia itu luar biasa. Dengan jalur udara, dari Sabang sampai Merauke, jarak tempuhnya hampir sama dengan Jakarta ke Dubai,’’ ujarnya.

Meski begitu, dia meminta masyarakat tidak khawatir. Sebab, menurut Hadi, TNI-Polri selalu berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI. ’’Jika seluruh komponen bangsa bergandeng tangan, Indonesia pada 2030 bisa masuk empat besar perekonomian dunia,’’ tegasnya.

Ari Dono menambahkan, sinergi antara TNI dan Polri bukan sekadar omongan, melainkan juga ditunjang fakta serta kerja di lapangan. ’’Kami sudah memupuknya sejak menjalani pendidikan di Magelang,’’ ungkap jenderal bintang tiga tersebut.

Mantan Kabareskrim Polri itu menyampaikan, tantangan menjaga persatuan tidaklah ringan. Terlebih pada era pesatnya teknologi informasi seperti sekarang. Ari pun berpesan kepada para pendidik di pesantren agar tidak hanya mengajarkan materi pendidikan kepada santri, tetapi juga menguatkan akhlak atau budi pekerti.

 

(edi/hud/c5/oni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *