Takut Istri, Ricky Ashary Bunuh dan Buang Mayat Selingkuhan yang Hamil

RADARSUKABUMI.com – Kasus pembunuhan Fransisca Wahyu Retno Panuntun berhasil diungkap polisi. Fransisca dibunuh setelah digenjot di dalam mobil oleh selingkuhannya, Ricky Ashary (34).

Mayat Fransisca dibuang ke kolam penangkaran buaya Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Bacaan Lainnya

Ricky membuang mayat Fransisca untuk menghilangkan jejak. Ia berharap mayat selingkuhannya itu dimakan buaya.

Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus penemuan mayat wanita di Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, pada Rabu (21/10) lalu.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning menyebut, kasus pembunuhan Fransisca terungkap berkat pemeriksaan maraton terhadap 15 orang saksi.

Setelah pemeriksaan saksi, tersangka mengarah ke satu nama, yakni Ricky Ashary, warga Jalan Durian III, Tanjung Redeb. Barang bukti yang didapat di tempat kejadian perkara (TKP) juga mengarah ke Ricky Ashary.

“Benar, pelaku sudah kami amankan di Kalimantan Tengah. Pelaku bersembunyi di salah satu indekos milik keluarganya,” ujar kapolres, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Prokal, Selasa (27/10).

Kronologinya, pelaku pada Selasa (20/10) sekitar pukul 21.00 wita, menjemput korban di depan RSUD dr Abdul Rivai. Kemudian mengajak korban berhubungan badan, lalu diajak karaoke di salah satu tempat di Tanjung Redeb.

Selang beberapa jam, tersangka dan korban kembali melakukan hubungan badan di dalam mobil rental KT 1411 GE, di sekitar lokasi Bumi Perkemahan Mayang Mangurai.

“Motor korban sendiri ditinggal diparkiran RSUD dr Abdul Rivai. Setelah berhubungan, korban mengancam pelaku, akan melaporkan aksi tersebut kepada sang istri,” ucapnya.

Ancam korban membuat pelaku ketakutan. Pelaku takut perbuatannya dilaporkan kepada sang istri.

“Karena diduga takut, pelaku nekat menghabisi nyawa korban. FS dijerat lehernya menggunakan tali. Kejadian terjadi sekira pukul 02.00 wita – 03.00 Wita,” kata Kapolres.

Diduga, pelaku telah merencanakan pembunuhan itu. Sebab, pelaku sudah menyiapkan tali dan lakban sebelum menghabisi korban.

“RA rupanya telah menyiapkan tali dan lakban. Tali dan lakban dibeli saat pelaku bersama korban di salah satu warung di kawasan Tanjung Redeb,” tambahnya.

Dijelaskan Kapolres, pelaku dan korban tidak ada hubungan spesial, hanya sebatas teman.

“Untuk motif pembunuhan, informasi awalnya karena pelaku merasa terancam dengan ancaman korban, makanya nekat melakukan pembunuhan,” ujar Edy.

Setelah menghabisi nyawa korban dengan seutas tali, pelaku kemudian melakban mulut korban dan mengikat tangannya.

Jasad korban dibuang di kolam penangkaran buaya di Mayang Mangurai, untuk menghilangkan bukti. Pelaku berharap agar tubuh korban dimakan buaya. Namun, jasad korban tersangkut diranting pohon.

“Di leher korban ditemukan bekas jeratan,” katanya.

Karena posisi pelaku masih berada di Polresta Palangkaraya. Direncanakan hari ini (26/10) akan dibawa ke Berau, untuk dilakukan penyelidikan.

“Nanti sampai di sini baru akan diperiksa lebih insentif,” pungkasnya.

(hmd/rdh/prokal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *