Pasutri Penusuk Wiranto Berharap Bakal Ketemu 7 Bidadari

Pasutri penusuk Menkopolhukam Wiranto

RADARSUKABUMI.com – Sejumlah fakta terungkap usai polisi memeriksa pelaku penusukan Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) dan istrinya, Fitri Andriani (21).

Pasangan suami-istri itu ternyata sangat berharap untuk mati usai melakukan penusukan terhadap Menkopolhukam itu. .

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).

Karena itu, pelaku sudah berniat akan melakukan perlawanan semaksimal mungkin kalau ditangkap.

“Harapannya, ditangkap, melakukan perlawanan semaksimal mungkin, ditembak mati, jihadnya berhasil. Begitu juga istrinya,” ungkap Dedi.

Hal tersebut, terlihat saat Fitri melakukan perlawanan terhadap Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir, usai menusuk Kapolsek Menes, Kompol Daryanto.

Dedi juga menjelaskan, bahwa penyerangan yang dilakukan Abu Rara dan istrinya itu sama sekali tidak terencana.

Hanya saja, saat itu ia mendengar ada helikopter yang akan mendarat dan masyarakat berkumpul di Alun-alun Menes.

Momen itu lantas dimanfaatkan Abu Rara untuk melakukan amaliyah.

Kendatipun ia sama sekali tak mengetahui siapa yang ada di dalam helikopter tersebut.

“Jadi Abu Rara hanya tahu itu pejabat. Ada helikopter, istilahnya dia (Abu Rara) kapal mendarat,” terangnya.

Penyerangan spontan itu lantas disampaikan kepada Fitri bahwa pejabat di helikopter itulah yang akan menjadi sasarannya.

“Dia enggak tahu siapa itu. Dia kemudian ke istrinya bilang ‘saya akan serang bapak yang turun dari Heli, kamu serang polisi terdekat’,” ucap Dedi menirukan pengakuan Abu Rara.

Di Alun-alun Menes, keduanya sudah menunggu di lokasi dan mencari tempat yang tepat untuk melakukan penyerangan.

Serangan itu benar-benar dilakukan saat Wiranto turun dari mobil yang ditumpanginya.

Serangan pertama sempat mengenai pihak dari Universitas Mathla’ul Anwar sebelum akhirnya menghujam Wiranto.

Sementara Fitri yang berada di belakang Abu Rara, langsung menyerang Kapolsek Menes Kompol Dariyanto.

Dariyanto diserang karena menjadi anggota polisi terdekat di tempat Fitri berdiri dan mengenai punggung Daryanto.

Tak puas, Fitri kembali berusaha menyerang polisi lain. Kali ini mengarah kepada Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir.

Namun, serangannya berhasil ditepis dengan tongkat komando dan Fitri berhasil diamankan.

“Melihat istrinya ditangkap, Abu Rara berontak, dia masih pegang kunai (senjata ninja), akhirnya ajudan (Wiranto) kena juga,” pungkas Dedi.

(pojoksatu/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *