Densus 88 Tangkap Anak Terduga Teroris Kelompok Abu Zee dan Abu Rara

im Densus 88 Antiteror meringkus anak terduga teroris yang rumahnya sedang digeledah di Bekasi. Foto RMOL

JAKARTA – Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma Kumara membenarkan penggeledahan sebuah rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris di Tambun, Bekasi, Minggu (13/10/2019).

Rumah kontrakan tersebut disewa oleh terduga teroris Noval Agus Syafroni (45), yang kelompok Abu Zee dan Abu Rara, pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten.

Bacaan Lainnya

Dalam penggeledahan tersebut, Tim Densus 88 Antiteror juga menangkap seorang pria.

Pria tersebut ditangkap tidak jauh dari kontrakan Noval di Kampung Rawa Kalong, RT 02/04, Nomor 88, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

“Pada saat dilaksanakan olah TKP, telah diamankan di sekitar TKP oleh Tim Densus 88 seorang laki-laki bernama Husein, umur kurang lebih 20 tahun,” kata Candra dikutip dari RMOL, Minggu (13/10).

Pernyataan ini seolah membenarkan bahwa yang ditangkap adalah anak Noval.

Berdasarkan data Kartu Keluarga Noval yang disita polisi, tertera nama Husein Abdurrahim yang berusia 21 tahun sebagai anak Noval.

Total anak Noval berjumlah lima orang.

Husein ditangkap saat mengendari sepeda motor. Kala itu dia hendak menuju rumah kontrakannya yang sedang digeledah Tim Densus 88.

Husein ditangkap di Perum Alamanda Regency, Jalan Nirwana, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

“Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Husein dan sepeda motor B 3081 PAE jenis Yamaha Mio J diamankan,” singkatnya.

Saat ini, rumah kontrakan yang digeledah telah dipasang garis polisi agar tidak ada warga yang masuk ke dalam.

“Yang ditangkap tadi anaknya,” tutur Nadian, tetangga Noval kepada RMOL.

Nadian menyampaikan, rumah kontrakan itu ditempati oleh empat orang.

Diantaranya Noval dan istrinya berinisial SW, serta kedua anaknya, yakni berinisial HA (21) dan anak berusia tiga tahun.

“Yang tinggal ada empat orang,” ucapnya.

Nadian menambahkan, selama tinggal di rumah kontrakan tersebut, keluarga Noval dikenal tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar.

“Nggak pernah ngobrol sama tetangga. Kalau pulang dari luar juga langsung masuk (ke rumah) aja,” tuturnya.

Data yang dihimpun menyebutkan bahwa pria tersebut memang sudah dibuntuti oleh Densus 88 dari daerah Cibitung, Kabupaten Bekasi menggunakan sepeda motor.

Saat tim mulai yakin bahwa pria yang dibuntuti adalah terduga teroris yang diincar, tim langsung menangkap dan memasukkan yang bersangkutan ke dalam mobil dan dibawa untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris Noval masih terus berlangsung saat proses penangkapan terjadi.
(rmol/ruh/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *