Bupati Malang Akui Jadi Tersangka DAK 2011

Bupati Malang Rendra Kresna mengaku sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibacanya usai penyidik lembaga anti-rasuah menggeledah rumah dinas dan ruang kerjanya.

“Status tersangka saya baca di BAP. Penggeledahan itu kan mengatakan bahwa saya sebagai tersangka kasus ini, nama Rendra Kresna,” kata Rendra yang menemui awak media usai memimpin rapat di kawasan Pendopo Agung, Kota Malang, Selasa (9/10).

Bacaan Lainnya

Adapun kasusnya adalah soal Dana Alokasi Khusus (DAK) 2011. DAK ini terkait dengan renovasi sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Malang. Selain itu juga mengenai pengadaan meubelair, buku dan alat peraga untuk beberapa sekolah di Kabupaten Malang.

Berita Terkait : Pendopo Kabupaten Malang Digelegah KPK

Diduga, pengerjaannya tidak sesuai dengan prosedur. “Saya disangkakan menerima gratifikasi dari rekanan dalam DAK 2011,” ungkap Rendra dengan nada pasrah.

Namun mengenai jumlah gratifikasi yang disangkakan, Rendra mengaku tidak tahu. Sebab alam BAP yang dibacanya tidak disebutkan nominalnya.

Rendra menjelaskan, dirinya ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus DAK 2011. Masih dari BAP, tidak disebutkan adanya penetapan tersangka untuk perkara lainnya. “Enggak (kasus lain),” ucapnya.

Sebagai informasi, KPK menggeledah empat tempat sekaligus di Malang Raya, Senin (8/10). Penggeledahan dilakukan sejak sore dan baru usai malam sekitar pukul 21.25 WIB.

Tempat yang digeledah antara lain rumah dinas dan rumah pribadi Rendra Kresna, kantor kerja Bupati Malang, serta kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD).

Petugas KPK juga membawa sejumlah barang dari dalam tempat yang mereka geledah. Namun JawaPos.com tidak tahu detil apa saja yang dibawa.

Penyidik tampak membawa satu koper besar warna merah dan satu kardus dari rumah pribadi Rendra di Dusun Genitri, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Sementara itu, aktivitas pemerintahan di lingkungan Pendopo Agung tampak berjalan normal. Rendra juga tampak memimpin rapat seperti biasanya.

(tik/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *