Gempa Lombok Belum Berhenti

JAKARTA – Gempa susulah di lombok masih terus berlangsung. Hingga kemarin (10/8) pukul 17.00 WITA, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 469 gempa susulan.Sementara itu, jumlah korban terus meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 321 orang meninggal dunia. Pertambahan jumlah korban ini adalah yang berhasil dievakuasi, dan tambahan data dari Pemprov NTB.

Jumlah korban meninggal terbanyak dari Kabupaten Lombok Utara, yakni 273 orang. Lalu Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 7, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang. Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga saat ini verifikasi jumlah korban masih terus dilakukan. “Jadi jumlah korban meninggal dunia sebenarnya lebih dari 321 orang,” katanya kemarin.

Bacaan Lainnya

Pengungsi dilaporkan telah mencapai 270.168 jiwa yang tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi kata Sutopo juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik. Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan terutama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.

Untuk mengatasi ini sejak kamis (9/8), distribusi bantuan dilakukan menggunakan 3 helikopter dari BNPB dan Basarnas. Bantuan dari darat terus disalurkan. Bahkan melibatkan banyak relawan dari komunitas pecinta mobil dan masyarakat yang memiliki kendaraan untuk membantu distribusi bantuan. ”Dapur umum dan pos kesehatan banyak yang didirikan untuk melayani pengungsi,” jelas Sutopo.

Data sementara, kerusakan rumah telah mencapai 67.875 unit. Sutopo mengatakan, pendataan masih dilakukan. Dari hasil analisis citra satelit terlihat kerusakan bangunan masif terjadi di Kabupaten Lombok Utara. ”Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak,” jelasnya.

Sutopo memperkirakan, kerusakan ini disebabkan karena Lombok Utara berada paling dekat dengan pusat gempa dan menerima guncangan gempa dengan intensitas VII MMI (Modified Mercalli Intensity). ”Rumah dengan konstruksi yang kurang memenuhi standar rumah tahan gempa tidak akan mampu menahan guncangan keras sehingga roboh,” kata Sutopo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *