Bupati Lumajang Marah, Pasir Erupsi Semeru Sudah Ditambang, Korban Belum Ditemukan

Bupati Lumajang
Bupati Lumajang murka gara-gara tambang pasir di lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

LUMAJANG – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq marah melihat warga menambang pasir di daerah yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Padahal, masih ada korban erupsi Semeru yang belum ditemukan.

Pasir di lokasi yang terdampak erupsi Semeru diburu para penambang karena kualitasnya sangat bagus. Pasir tersebut dianggap memiliki kualitas nomor satu.

Bacaan Lainnya

Pasir dari erupsi Gunung Semeru menimbun ribuan rumah penduduk. Permukaan pasir sejajar dengan atap rumah penduduk.

Tumpukan pasir tersebut sangat menggiurkan bagi para penampang pasir. Selain kualitasnya sangat bagus, juga gampang ditambang.

Aktivitas pertambangan pasir itu membuat Thoriqul Haq, Bupati Lumajang murka.

Dalam video yang beredar terlihat Bupati Lumajang memarahi sopir truk yang hendak mengangkut pasir di Kecamatan Pronojiwo, Rabu (9/11).

“Mosok gak ngerti kondisine sak iki sek bencana. (Masa’ nggak ngerti kalau kondisi masih bencana),” ucap Thoriqul Haq dengan bahasa Jawa.

Ia menyebut masih ada korban erupsi Semeru yang belum ditemukan. Korban diduga tertimbun pasir.

“Seng konco manual, seng konco sopir akeh sing mati pak, sek digolek i nang kono kene, kependem pak, kudune ngerti pak. (Itu teman-teman banyak yang meninggal. Masih dicari di sini, terpendam. Harusnya ngerti pak),” katanya.

Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu meminta agar akitivitas penambangan dihentikan.

Diketahui, ada dua Kecamatan di Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru, yakni Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.

Beberapa desa di dua kecamatan tersebut ditetapkan sebagai zona merah yang tidak boleh dihuni.

Korban Erupsi Gunung Semeru 45 Orang

Dansatgas Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti membeberkan data terbaru korban erupsi Gunung Semeru.

Menurut Irwan Subkti, total korban meninggal sebanyak 45 orang.

“Untuk total korban meninggal dunia sampai saat ini adalah 45 orang. Jadi hari ini ada tambahan 2 orang lagi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (10/12).

Sedangkan untuk korban ohilang tercatat ada 9 orang, luka berat 19 orang, dan luka ringan 13 orang.

Jumlah pengungsi mencapai 6.573 orang. Kerugian materiil di antaranya 2.970 unit rumah dan 33 unit fasilitas umum (fasum) rusak. (one/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *