Bikin Bingung, Kemenag Batasi Toa Masjid, Takbiran Idul Fitri dan Idul Adha Sampai Jam 22.00

Masjid
Ilustrasi Masjid

JAKARTA — Kementerian Agama (kemenag) menerbitkan surat edaran yang mengatur penggunaan pengeras suara (toa) di masjid dan mushola di seluruh Indonesia. Dalam surat edaran ini, selain mengatur volume azan lima waktu, SE Kemenag juga mengatur kualitas suara toa. “Untuk mendapatkan hasil suara yang optimal, hendaknya dilakukan pengaturan akustik yang baik,” bunyi SE.

Selain itu, SE Kemenag juga mengatur volume pengeras suara luar masjid dan pengeras suara di dalam. Kemudian penyampaian pengumuman saat pelaksanaan salat Jumat mengenai hasil infak dan sedekah sebaiknya disampaikan menggunakan toa dalam masjid.

Bacaan Lainnya

“Hasil infak sedekah, pelaksanaan khutbah jumat, salat, zikir, dan doa, menggunakan pengeras suara dalam,” bunyi SE.

Adapun kegiatan Syiar Ramadan, seperti gema takbir Idul Fitri, Idul Adha dan Upacara Hari Besar Islam disarankan menggunakan pengeras suara dalam. Begitu pula saat tikbiran 1 Syawal dan 10 Zulhijjah sebaiknya dilakukan di dalam masjid atau musala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar. Hanya saja takbiran dikumandangkan hingga sampai jam 22.00 WIB.

“Takbir pada tanggal 1 Syawal/10 Zulhijjah di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 WIB setempat dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam,” bunyi SE.

Sebelumnya, Kementerian Agama menerbitkan surat edaran yang mengatur penggunaan pengeras suara (toa) di masjid dan mushola di seluruh Indonesia. Surat edaran dengan No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala diterbitkan langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *