Belajar Online Tak Ada Ponsel, Siswi Bunuh Diri, Ternyata Salah Foto 

RADARSUKABUMI.com – KABAR meninggalnya seorang siswi karena tidak mampu menjalani learning from home (LFH) mendadak tersebar luas di Facebook. Informasi itu disertai foto bocah perempuan tergolek di rumah sakit dan dipeluk orang tuanya. Narasinya sungguh tragis. Katanya, bocah itu bunuh diri karena tidak punya ponsel untuk mengikuti kelas online.

Salah satu netizen yang menyebar informasi aneh itu adalah akun Facebook Yeti Susanti Rijall. ”Ya Allah deudeuh teuing,” tulis akun Yeti pada Selasa, 28 Juli 2020, sambil mengunggah link berita dari blog Ibu Guru Neti Cantik. Judul beritanya berbunyi, Kelas Online Makan Korban, Siswi Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel.

Bacaan Lainnya

Isi berita itu disebut bersumber dari portal berita Al-Jazeera. Disebutkan bahwa ada siswi berusia 14 tahun di India yang membakar dirinya hingga meninggal. Penyebabnya, dia tidak memiliki televisi atau ponsel untuk mengikuti pembelajaran seperti yang seharusnya. Siswi tersebut ditemukan dalam kondisi gosong dengan botol minyak tanah kosong di dekatnya.

Anehnya, foto yang melengkapi berita itu sama sekali tidak menunjukkan jenazah bocah yang gosong. Wajahnya terkesan oriental dan bersih, tidak mencerminkan ciri khas perempuan India berusia 14 tahun yang baru saja terbakar.

Versi asli berita itu memang diunggah Al-Jazeera pada 3 Juni 2020. Korban ditemukan meninggal setelah mengikuti hari pertama sekolah pada Senin (1/6). Nama siswi tersebut adalah Devika Balakrishnan. Video penemuan Devika juga diunggah portal berita ndtv.com. Tentu saja kondisinya sangat berbeda jika disandingkan dengan foto yang diunggah blog Ibu Guru Neti Cantik. Anda bisa melihatnya di bit.ly/BedaOrang.

Foto yang memperlihatkan seorang ayah mencium anak terbaring di ranjang itu rupanya tidak terkait dengan belajar online. Hasil pencarian mengarahkan Jawa Pos pada portal berita dari China Global Television Network (CGTN) yang diunggah pada 22 Januari 2018.

Judul ulasannya berbunyi, Girl dying of leukemia leaves touching note to father. Foto menyedihkan itu mengisahkan seorang anak perempuan bernama Zhang Jiaye yang harus berjuang menghadapi leukemia. Anak berusia 7 tahun itu menderita leukemia sejak 14 Mei 2016.

Jiaye telah melewati 18 kali kemoterapi. Biaya perawatannya mencapai 590.000 yuan atau USD 90.000, yang membuat keluarga itu terlilit utang. Hingga, ibu gadis kecil itu pergi pada Juli 2017 karena tekanan yang memuncak. Kisah Zhang Jiaye viral dan mendapatkan bantuan dari netizen sejumlah 600.000 yuan. Selengkapnya Anda dapat membacanya di bit.ly/SakitLeukemia.

FAKTA

Informasi tentang siswi meninggal karena tidak memiliki perangkat pembelajaran itu benar adanya. Terjadi di Kerala, India, pada Juni 2020. Tapi, fotonya keliru. Yang dipakai adalah foto anak penderita leukemia yang beredar sejak 2018.(jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *