Alasan BMKG Sebut Hujan di Mandalika Berhenti Bukan Karena Pawang

Aksi pawang hujan saat gelaran MotoGP
Aksi pawang hujan saat gelaran MotoGP/Net

JAKARTA — Pawang hujan bernama Rara mendadak jadi perbincangan dunia lantaran atraksinya di sirkuit Mandalika dalam mengendalikan hujan membuat warga dunia berdecak kagum. Namun, tak sedikit masyarakat di Indonesia yang memperdebatkan hal tersebut, sebab dianggap klenik.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan bahwa, apa yang dilakukan Rara tersebut merupakan sebuah kearifan lokal yang patut dihargai oleh seluruh elemen masyarakat. Namun, dirinya mengaku sulit untuk mendeskripsikan hal tersebut.

Bacaan Lainnya

“Ya sebenarnya kalau dilihat pawang hujan itu adalah suatu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat. Secara scientist itu sulit untuk dijelaskan,” ucap Guswanto di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (21/3).

Dia menambahkan, dalam analisa BMKG jika merujuk pada fenomena cuaca sejak tiga hari lalu, BMKG sudah memprakirakan bahwa di Mandalika akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat.

Kemudian, lanjut Guswanto, pada Minggu tanggal 20 Maret 2022 diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir.

“Kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika. Dan buktinya kan dari awal pawang itu udah bekerja, tapi kan gak berenti juga. Artinya itu,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *