12 Bom Pipa dan Pistol Gagal Meledak

JAKARTA— Sel kelompok teroris mulai menggeliat. Kemarin (19/10) Polda Sumatera Utara (Sumut) mampu menggagalkan aksi teror dirancang kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Tanjung Balai, Medan. Dua terduga teroris ditangkap Hendry Syahli dan Rival Alwis ditangkap. Mereka kedapatan memiliki 12 bom pipa dan senjata api Browning kaliber 9 mm.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan awalanya pukul 15.00 ada informasi jatuhnya empat bom pipa Jalan Sipori Pori Teluk Nibung, Tanjung Balai, Sumut. Petugas merespon dengan penyisiran untuk mengetahui terduga teroris yang menjatuhkan bom. ”Area sekitar bom jatuh disisir,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Saat penyisiran itu diketahui ada sebuah toilet umum yang janggal. Salah satu pintu tertutup rapat, namun tidak ada sautan saat petugas mencoba mengecek. ”Saat didobrak, terduga teroris ini menyerang petugas menggunakan pistol dan bom pipa,” jelasnya.

Petugas merespon cepat perlawanan tersebut hingga akhirnya dua orang terduga teroris dapat dilumpuhkan. Keduanya meninggal dunia dalam upayanya menyerang petugas. ”Tidak berhenti setelah melumpuhkan keduanya, petugas mengecek identitas mereka,” ujarnya.

Keduanya merupakan Hendry Syahli dan Rival Alwis. Setelah diketahui tepat tinggalnya, dilakukan penggeledahan sebuah rumah di Jalan Pukat Link Tanjung Balai. Rumah tersebut ditinggali oleh Rival Alwis. ”Ada temuan lain di rumah itu,” paparnya.

Ada tujuh jenis barang bukti lain yang ditemukan, yakni 7 bom pipa, tiga rompi, serbuk dalam sebuah toples, gotri, paku, dan diketahui ada sebuah ruang khusus. ”Ruang ini bekas kamar mandi yang dimodifikasi menjadi tempat pembuatan dan penyimpanan bom,” papar Dedi.

Dia menuturkan, Hendry diketahui merupakan anggota kelompok JAD Tanjung Balai. Pernah terlibat dalam sejumlah aksi teror. Salah satunya, aksi teror Polres Tanjung Balai dan sebuah Vihara. ”Dia mempersiapkan bom pipanya,” ujarnya.

Untuk Rival juga memiliki peran yang hampir sama di kelompok tersebut. Dia menuturkan bahwa Polri berupaya mencegah terjadinya aksi teror. ”Deteksi dini sebelum aksi,” jelasnya. Menurutnya, Polri akan terus mengembangkan kasus tersebut. Sehingga, bisa menghentikan gerakan dari kelompok tersebut. ”Kita dalami lagi,” jelas jenderal berbintang satu tersebut.

 

(idr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *