1.602 Napi Masih Berkeliaran

JAKARTA— Polri masih memiliki pekerjaan rumah pasca gempa Palu. Hingga saat ini terdapat 1.602 narapidana yang masih melarikan diri. Polri sedang berkoordinasi dengan Ditjen Pemasyarakatan untuk rencana pengeluaran daftar pencarian orang (DPO), sehingga bisa segera melakukan pengejaran.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan bahwa 1.602 narapidana itu berasal dari enam lapas di Palu dan Parigi. Dari enam lapas itu hanya ada 172 napi yang telah berada di dalam atau melaporkan dirinya. ”Kondisi ini tentunya perlu menjadi perhatian,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Setelah berkoordinasi dengan enam kalapas, mereka sebenarnya telah memberikan batas waktu untuk melaporkan hingga Senin lalu (8/10). Namun, kenyataannya para napi belum juga melaporkan diri. ”Ini perlu untuk diatasi,” ujarnya.

Selama ini upaya persuasif meminta ke keluarga untuk bisa melaporkan para narapidana itu telah dilakukan. Kedepan tentu juga terus dilakukan agar semakin banyak narapidana yang masuk menjalani hukumannya. ”Tapi, ada proses lain juga,” ungkapnya.

Saat ini sedang dipertimbangkan untuk membuat DPO untuk para narapidana yang masih berada di luar tersebut. Menurutnya, koordinasi perlu dilakukan kembali karena Ditjen Pemasyarakatan yang lebih memahami. ”Polri dalam hal ini membantu,” tuturnya.

Kalau akhirnya dibuat DPO, tentu Polri akan beruapa sekuat tenaga untuk bisa mengembalikan narapidana ke lapas. ”Ya, prosesnya harus dari lapas dulu, berdasar lapas itu dibuat DPO oleh Polda Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Untuk mencegah hal yang sama terulang, Polri juga membantu pengamanan di Lapas Maesa, Palu yang akan menjadi tempat penampungan sementara. Sembari menungggu lapas yang lainnya diperbaiki.

”Kan lapasnya banyak yang roboh, pagarnya dan bangunan. Ada lapas yang kemudian terpaksa memberikan izin keluar dan ada pula yang napirnya melarikan diri,” ujarnya.

Saat ini ada 2.400 personil Polri di Palu. Tentu, jumlah itu cukup untuk mengamankan lapas Maesa. ”Berapa yang dibutuhkan, kami siapkan saja. Cukuplah,” ujar jenderal berbintang satu tersebut kemarin.

Sementara upaya penjarahan masih terus terjadi. Polri mengungkap penangkapan 20 orang penjarah kemarin. Para penjarah itu berupaya membobol mesin ATM dan sebuah pergudangan.

Dedi menuturkan, upaya penjarahan berhasil digagalkan, ada berbagai barang bukti dari uang Rp 5 juta, cengkeh, kopi, atap, keramik dan sebagainya. ”Lima pelaku untuk penjarahan mesin ATM dan 15 pelaku untuk penjarahan pergudangan,” tuturnya.

 

(idr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *