CIKOLE- Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi meminta jajarannya dan masyarakat Kota Sukabumi untuk lebih banyak mengkonsumsi buah lokal. Ajakan tersebut pun dituangkan dalam Surat Edaran nomor 526/1151/DKP3/2018 tentang konsumsi buah lokal Indonesia.
Alasan dikeluarkannya surat edaran tersebut sehubungan dengan maraknya isu beberapa jenis buah impor salah satunya jenis anggur dari RRC yang dijual di pinggir jalan dan Supermarket. Diduga buah-buah itu mengandung formalin yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia.
” Saya selaku kepala daerah sudah membuat surat edaran kepada seluruh masyarakat untuk mengkonsumi sayuran dan buah-buahan lokal,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi usai melakukan peringatan Hari Kesehatan Nasional di Balikota, kemarin (25/11).
Dijelaksan Fahmi, buah-buahan dan sayuran lokal dinilai lebih sehat berdasarkan hasil penelitian. Sedangkan sayuran atau buah-buahan yang masuk ke Indonesia dari luar negeri dinilai kurang baik. ” Makanya kita menghimbau juga kepada supermarket untuk menjual buah-buahan dan sayuran lokal,” ujarnya.
Selain itu, konsumsi buah dan sayuran lokal bisa menjadi penguatan ekonomi petani lokal. Artinya pemerintah Kota Sukabumi membuatkan akses kepada petani lokal termasuk para petani hidroponik untuk mensuplai ke supermarket yang ada di Kota Sukabumi seperti halnya Yogya Departemen store.
“Namun masih ada kendala, para petani hidroponik itu belum bisa intens, setiap hari mensuplai hasilnya ke supermarket, ini yang menjadi masalah. Kita ingin konsistensi mereka dalam memprodak sayuran dan buah buahan hidroponik ke supermarket,” jelasnya.
Soal pembatasan buah impor ke Kota Sukabumi kata Fahmi, pihaknya sudah menyarankan masyarakat Kota Sukabumi untuk memilih dan mengkonsumsi buah -buahan dan sayuran lokal. ” Kita ingin masyarakat Kota Sukabumi ini sehat dengan mengkonsumsi makanan yang berbahaya bagi tubuh,” ujarnya.
(bal/d)
