Soal Krisis Bawang Putih, Ini yang Dilakukan Pedagang di Sukabumi

Salah seorang pedagang sayuran saat memperlihatkan bawang putih yang dijualnya.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Stok bawang putih di hampir semua wilayah di Jawa Barat termasuk Kota Sukabumi mulai menipis akibat imbas wabah virus corona. Sebab sejauh ini bawang putih masih mengandalkan impor dari China yang kini aksesnya mulai dibatasi. Alhasil, pedagang di pasar tradisional Kota Sukabumi pun mengandalkan pasokan bawang putih dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kami jual bawang putih dari Jateng dan Jatim. Kalau stok dari China sih masih ada, tapi gak banyak, ” kata Asep, salah seorang pedagang di Pasar Kota Sukabumi, Kamis (14/2).

Bacaan Lainnya

Asep mengatakan, kelangkaan ini akibat dari merebaknya virus corona sehingga mengganggu pasokan ke Indonesia. Dikatakan bahwa ada perbedaan antara bawang putih China dengan lokal, yakni dari segi ukurannya.

“Kami juga sudah minta pasokan dari distributor di Jakarta tapi masih kosong. Soalnya masih nunggu kapal kargo dari China,” ujarnya.

Selain itu, Asep mengaku kondisi ini membuat mereka sebagai pedagang menjadi khawatir. Selain karena stok, pasokan bawang putih dari China ditakutkan membawa virus corona tersebut.

“Karena stoknya sedikit, jadinya harga melonjak drastis seperti minggu kemarin masih Rp 30 ribu per kg. Tapi sekarang sudah jadi Rp 50 ribu per kg. Harganya masih bisa naik terus,” imbuhnya.

Sementara itu, Entin salah seorang konsumen berharap pada pemerintah agar segera menghadirkan solusi mengenai krisis bawang putih akibat virus corona di Sukabumi. Dia menyarankan, persediaan bawang putih dipasok dari beberapa daerah penghasil komoditas ini di Indonesia, karena baik pedagang khususnya konsumen tidak ingin ada risiko tertular corona.

Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan harga khususnya saat ini yang menjadi sorotan adalah bawang putih. Kemudian berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk antisipasi adanya oknum distributor atau pedagang yang “nakal” seperti penimbunan yang bisa mengakibatkan harganya terus naik dan persediaan menjadi.

“Untuk persediaan bawang putih masih ada di pasaran meskipun jumlahnya berkurang dan kami imbau agar warga tidak panik apalagi sampai melakukan aksi memborong,” katanya.

(int/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *