Petani Harus Manfaatkan Pinjaman Modal

CIKOLE – Pemerintah Daerah Kota Sukabumi tidak henti-hentinya terus menyosialisasikan kepada petani agar memanfaatkan bantuan pinjaman modal dengan bunga 0 persen melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau melalui Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

Walikota Sukabumi M.Muraz berharap para petani bisa mengajukan pinjaman bantuan modal di dua perbankan milik Pemkot Sukabumi yakni BPR dan BMT.

Bacaan Lainnya

“Pemberian pinjaman modal tersebut, merupakan salah satu strategi baru pemerintah daerah, khususnya dalam upaya mempertahankan luas lahan pertanian di Kota Sukabumi yang setiap tahunnya mangalami pengurangan akibat pesatnya pembangunan,” ungkapnya.

Disamping akan diberi bantuan pinjaman modal dengan bunga 0 persen, para petani di juga akan mendapat bantuan lainnya, yakni pemberian subsidi benih dan pupuk, serta pelatihan dan asuransi usaha tani padi.

“Kita akan berikan itu untuk petani,” imbuhnya.

Muraz mengungkapkan salah satu program pembangunan yang akan memicu terjadinya pengurangan terhadap luas lahan pertanian di Kota Sukabumi dalam waktu dekat, diantaranya pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Berkaitan dengan hal tersebut, peran serta segenap lapisan warga masyarakat Kota Sukabumi khususnya para pemilik lahan pertanian sangat diperlukan, terutama dalam upaya mempertahankan lahan pertanian yang masih ada saat ini di Kota Sukabumi.

Seperti diberitakan koran ini, pada tahun 2011 luas lahan pertanian yang tersebar di tujuh kecamatan di wilayah Kota Sukabumi mencapai 1.848 Hektar.

Memasuki tahun 2012, luasnya menjadi 1.752 Hektar atau berkurang sekitar 96 Hektar.

Selang dua tahun kemudian, areal bercocok tanam tersebut menurun menjadi 1.543 Hektar. Kini luas lahan pertanian hanya tersisa 1.486 Hektar.

Sejak empat tahun terakhir ini penurunan luas lahan pertanian tersebut dipicu akibat alih fungsi menjadi kawasan pemukiman penduduk, industri atau juga digunakan menjadi infrastruktur jalan.

Belum tuntas masalah tersebut teratasi, kini Pemerintah Daerah Kota Sukabumi harus dihadapkan pada persoalan baru yakni kelangkaan petani.

Berdasarkan data dihimpun hingga Oktober 2017 silam jumlah petani saat ini tercatat sebanyak 4.340 orang.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi mengakui saat ini jumlah petani yang secara aktif melakukan garapan area persawahan di tujuh kecamatan, sangat tidak sebanding dengan luas lahan pertanian yang ada saat ini mencapai 1.486 Hektar.

“Kalau dibandingkan luas lahan pertanian dengan jumlah petani saat ini, tentu tidak ideal. Sebab jika diperhitungkan, maka satu orang petani hanya menggarap lahan pertanian seluas kurang lebih 0.3 hektar,” ungkap Kardina kepada radarsukabumi.com. (ton/cr11/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *