Perbuatan Makar

SUKABUMI – Adanya konflik internal di tubuh DPC Gerindra Kota Sukabumi membuat luka hati para kader dan simpatisan. Apalagi, kekisruhan dinahkodai langsung oleh seorang Sekretaris DPC Gerindra yang semestinnya berjuang dengan partai untuk mensukseskan dan membesarkan partai.

“Saya cukup prihatin dan miris dengan kondisi ini. Disaat partai lain sudah melangkah menyiapkan mesin partai dalam Pilkada dan Pilgub, tapi ini masih saja ada keributan di internal partai.

Bacaan Lainnya

Biangnya yakni Sekjen partai,” tuding Ketua Sayap Partai Gardu Prabowo Kecamatan Cibeureum, Yadi Mulyadi, kemarin.

Dikatakan Yadi, sebagai seorang sekretaris itu semestinya bisa menjalankan roda organisasi partai. Disaat ketua DPC waktunya harus tersita dengan urusan-urusan partai dan kerjaannya di DPRD, seharusnya sekjen ini bisa mengambil alih kewenangan partai dengan melakukan sinergitas.

“Bukan seperti ini, kerja sekretaris itu harus mempunyai rencana dan program untuk membesarkan partai. Saya tidak mengerti. Saya yakin ada yang menunggangi dibelakan ini,” jelasnya.

Yadi memandang, gerakan seorang Sekretaris ini seperti orang yang tidak mengerti organisasi dan gerakan ini bisa dikatakan gerakan makar.

Pasalnya, dikala setiap partai harus berjuang membesarkan partai, malah orang dalam kepengurusan yang bersitegang membuka masalah partai. Semestinya seorang sekertaris sebagai bagian dari pengurus ini bisa melindungi partai bukan menjelek-jelekan kebobrokan partai.

“Beda halnya dengan saya, hanya seorang kader yang berada diluar kepengurusan. Sebagai penonton, akan lebih leluasa melihat kebobrokan partai ini. Mestinya sebagai tuan rumah bisa menutupi dan menjaga partai, bukan meminta bantuan diluar partai atau seorang tokoh partai,” jelasnya.

Jika pun memang ada permasalahan mengenai partai kata Yadi, seharusnya sekretaris bisa melakukan gerakannya itu langsung didalam internal partai.

Gerindra ini di Kota Sukabumi menjadi pemenang ke tiga, harusnya partai besar ini dijaga oleh pengurus bukan diobak-obak seperti ini. “Mereka ini hanya mencari kehidupan di partai, bukan untuk membesarkan partai. Ini yang salah.

Kalau memang dia tahu AD/ART nya, mestinya dia tidak menjelek-jelekan kebobrokan partai tapi menutupi dan menjaga Gerindra ini,” ucapnya.

Yadi pun menegaskan kepada Ketua DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi, Kamal Suherman untuk bisa mempunyai sikap tegas dengan menyikapi kejadian ini.

Jangan sampai gerakan mereka ini menjadi duri dalam perjalanan kebesaran partai Gerindra mendatang. “Ketua punya wibawa dan sikap tegas.

Harusnya melaporkan Sekjen itu ke DPD dengan kelakukannya. Pecat saja. Apalagi sekarang ini kita akan berjuang untuk merebut kemenangan di Kota Sukabumi ini. Jangan sampai mengganggu Gerindra Kota Sukabumi,” tegasnya.

Bahkan manuver Sekjen itu terlihat ada kepentingan golongan didalamnya. Mereka ingin menggulingkan Ketua tapi mereka juga membawa calon ketua, yang notabene nya bukan kader atau orang Gerindra.

” Ini cukup aneh, ingin menggulingkan tapi membawa orang lain.

Waktu itu saya bergerak ke DPD, hanya untuk mengevaluasi kepengurusan DPC Gerindra Kota Sukabumi saja tanpa membawa kepentingan ini memajukan seseorang,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *